Mutiara Ramadan 2 - Suka Cita Sambut Bulan Suci

Mutiara Ramadan 2 - Suka Cita Sambut Bulan Suci

Oleh: KH. Muslihun Azhari, Ketua Takmir Masjid Agung Darussalam Cilacap SALAH satu wujud atau tanda keimanan seorang hamba muslim adalah menyambut datangnya bulan Ramadan dengan suka cita. Karena bulan itu tidak ubahnya seperti tamu agung yang selalu dinantikan kedatangannya. Patut menjadi pertanyaan jika seorang muslim dalam hatinya tidak ada perasaan bersuka ria dengan datangnya Ramadan. Hendaknya khawatir jika dia merasa biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. https://radarbanyumas.co.id/warga-pilih-berjamaah-tapi-terapkan-prokes-akui-senang-sudah-bisa-terawih-kemenag-banyumas-terjunkan-penyuluh/ Perlu dipahami bahwa kedatangan Ramadan merupakan sebagian karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu, para salafush shalih telah memberi contoh dengan sangat merindukan dan bersuka ria saat Ramadan datang. Beberapa ayat Al-Quran dan Dalil juga telah menyampaikan tentang pentingnya bersuka cita menyambuut datangnya bulan Ramadan. Dalam Surah Yunus ayat 58 dijelaskan, katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus: 58). Sementara itu dalam riwayat Ahmad dijelaskan, Rasulullah SAW memberi kabar berita gembira kepada para sahabat-Nya tentang kedatangan bulan Ramadan. Beliau bersabda: ‘Telah datang kepada kalian bulan Ramadan bulan yang diberkahi. Allah SWT mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Di bulan Ramadan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syaitan-syaitan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibanding seribu bulan. Barang siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh dia terhalangi. (HR. Ahmad). Begitu juga dalam Kitab Durratun Nasihin dijelaskan tentang perlunya menyambut Ramadhan dengan suka ria, "Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka,". Pada halaman lain pada Kitab Lathaif Al-Ma'arif menguatkan, bagaimana tidak gembira, seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan). (Kitab Lathaif Al-ma'arif, hal: 148). Point utamanya melalui ayat Alquran dan dalil di atas adalah seorang muslim perlu selalu berharap agar diberi kesempatan panjang umur dan sekaligus bersuka ria menyambut kedatangan Ramadan. Memasuki awal Ramadan ini, mari terus selalu memperbaiki diri dengan beragam amal dan berharap mendapat kebaikan dan keberkahan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: