Sri Mulyani Sayangkan Rendahnya Penyaluran Bansos oleh Pemda
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyinggung pemerintah daerah (Pemda) dalam penyaluran anggaran perlindungan sosial atau bantuan sosial (Bansos). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, hingga Agustus 2021, belanja perlindungan sosial oleh pemda tumbuh negatif 27,4 persen secara tahunan dengan serapan sebesar 0,5 persen dari APBD. https://radarbanyumas.co.id/anak-yatim-piatu-bakal-terima-bansos/ Menurutnya, Pemda belum agresif dalam penyaluran Bansos kepada masyarakat dan harus segera merealisasikan penyerapan bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 terutama akibat kebijakan pembatasan karena penyebaran varian delta. "Belanja perlinsos di daerah justru mengalami penurunan dan ini tentu disayangkan karena sebetulnya daerah juga tetap memiliki peranan penting," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9). Sri Mulyani mengungkapkan, pihaknya terus meminta pemda agar menggunakan anggarannya semaksimal mungkin. Pemerintah pusat pun sudah sering mengingatkan pemda dalam rapat-rapat koordinasi. "Harusnya itu digunakan untuk membantu masyarakat terutama dalam situasi yang luar biasa berat saat ini," tegasnya. Sri Mulyani melanjutkan, bukan hanya anggaran perlindungan sosial, ternyata realisasi belanja kesehatan juga tumbuhnya negatif 1,4 persen. Sehingga, pihaknya meminta agar Pemda juga mempercepat dalam penanganan Covid-19, dukungan vaksin, dan insentif tenaga kesehatan agar dibayar tepat waktu. "Kita juga akan melakukan intercept sehingga kecepatan untuk vaksinasi dan penanganan Covid melalui PPKM tidak terkendala," ucapnya. (rom/nur/jpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: