Ayah Tiri Cabuli Anaknya Ratusan Kali

Ayah Tiri Cabuli Anaknya Ratusan Kali

DITANGKAP: AS (49), pelaku kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur saat di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (19/7). JAKARTA - AS (49), pria warga Tambora Jakarta Barat yang tega mencabuli anak tirinya berinisial STA (15), terancam mendapat hukumam pidana berat atas perbuatannya. https://radarbanyumas.co.id/oknum-sekuriti-cabuli-bocah-lima-tahun-diimingi-uang-rp-2-000/ Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan bahwa AS akan dikenakan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukumannya mencapai 15 tahun penjara. Hukuman terhadap pelaku kemungkinan akan bertambah sepertiga dari 15 tahun. Hal itu karena korban merupakan anak di bawah umur dan pelaku adalah orang tua sambung STA. "Kemudian karena tersangka ada hubungan keluarga maka akan diperberat sepertiga dari ancaman pidana," kata Joko. Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Bismo Teguh mengatakan, pelaku mengaku sudah mencabuli korban sejak tahun 2018. Saat itu korban masih berusia 12. https://radarbanyumas.co.id/tega-bayi-hasil-hubungan-gelap-dibunuh-disumpal-kertas-dibuang-ke-saluran-irigasi-di-ambal-kebumen/ Berdasar pengakuan itu, diperkirakan pelaku sudah mencabuli korban ratusan kali. "Tersangka bisa berbuat asusila terhadap korban, seminggu dua sampai tiga kali. Sehingga kalau dihitung tiga tahun kemungkinan bisa mencapai ratusan kali," ujar Bismo. Sebelumnya, peristiwa bejat itu diketahui RO (42), ayah kandung STA, saat korban datang ke rumahnya dan menceritakan kejadian nahas tersebut. RO pun langsung melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu ke Polres Metro Jakarta Barat. "Jadi pertama kali disetubuhi sekitar (saat berusia) 13 tahun, (kelas) satu SMP ya. Dia cerita sama saya, dia takut karena waktu pertama itu diancam sama ayah tirinya kalau sampai dia ngomong nanti ibunya sakit," kata RO. Akibat kejadian tersebut, lanjut RO, psikis anaknya kini terganggu. Korban cenderung lebih sering murung. (cr1/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: