Kasus Bayi Tewas di Tas Belanja Makin Rumit

Kasus Bayi Tewas di Tas Belanja Makin Rumit

TERSISA SATU: M. Yani menjadi satu-satunya saksi yang dimiliki polisi dalam kasus bayi tewas di tas belanja. (Andhika Attar - radarkediri.id) NGANJUK - Satreskrim Polres Nganjuk harus bekerja ekstrakeras untuk mengungkap kasus pembunuhan bayi di Jalan Lawu VI Kelurahan Kramat, Kecamatan Nganjuk. https://radarbanyumas.co.id/bapak-aniaya-anak-kandung-kalah-game-online-dan-anak-tak-mau-mandi/ Karena dua saksi dalam kasus bayi perempuan yang tewas di tas belanja meninggal dunia. Dua saksi tersebut adalah Sumijan dan Suminem, orang tua almarhum Endang Sulastri, sekaligus kakek dan nenek bayi malang yang diberi nama Siti Robiyah. Sumijan meninggal dunia di RSUD Nganjuk pada Kamis (8/7). Dia terkena Covid-19. Setelah mendapat perawatan intensif sejak Selasa (6/7), nyawa Sumijan tidak tertolong. Dia dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Sedangkan, Suminem meninggal dunia pada Sabtu (10/7). “Bu Suminem meninggal dunia di rumah,” ujar Hartono, ketua RT setempat. Menurut Hartono, kematian Endang dan bayi sangat memukul Sumijan dan Suminem. Pasangan suami istri (pasutri) ini dikenal sangat menyayangi putrinya tersebut. Sehingga, saat mengetahui Endang meninggal dunia, mereka terlihat sangat bersedih. “Jadi drop kesehatannya,” ujarnya dikutip dari jawapos.com. Dengan kematian Sumijan dan Suminem, polisi hanya memiliki satu saksi yang masih hidup. Yaitu, M. Yani, ayah bayi malang tersebut. Karena di rumah Sumijan, yang ditempati Yani beserta keluarganya itu hanya ada Sumijan, Suminem, Yani, Endang, dan anaknya yang masih balita bernama M. Yusuf Pratama. “Kami tetap akan mengungkap kasus kematian bayi perempuan dan Endang Sulastri,” ujar Kasatreskrim Polres Nganjuk AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurniawan. Penyelidikan kasus kematian bayi di tas dan Endang sampai saat ini masih belum tuntas. Meski otopsti dari kematian Endang dan Bayi tersebut sudah keluar tetapi tersangka dalam kasus ini belum ada. “Masih proses penyelidikan,” ujar Niko. Untuk diketahui, kasus bayi meninggal dunia di tas belanja ini terjadi pada Rabu (30/6). Saat itu, Yani yang menemukan bayi malang itu bingung karena ada bayi perempuan di dalam tas belanja plastik sudah tak bernyawa. Mereka tidak menduga jika bayi malang itu adalah anak Endang. Sebab, selama hamil hingga melahirkan Endang tidak pernah cerita tentang kehamilannya. Penemuan bayi tewas di tas belanja itu langsung ditindaklanjuti Polres Nganjuk. Bayi diotopsi. Hasilnya, ada luka lebam di wajah akibat pukulan benda tumpul yang menyebabkan nyawanya melayang. Kemudian, polisi juga membongkar makam Endang untuk diotopsi pada Jumat (2/7). Hasil otopsi jenazah Endang tersebut terungkap jika Endang juga dianiaya sebelum meninggal dunia. Penyebab kematian Endang sendiri karena kehabisan darah setelah melahirkan. (*/rk/tar/die/JPR/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: