Masih Mewabah, PPKM Kembali Ditambah

Masih Mewabah, PPKM Kembali Ditambah

*Di Jawa-Bali, Hanya Satu Kabupaten PPKM Level 1* Kegiatan Ekonomi Dibuka Bertahap September JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa dan Bali. Perpanjangan PPKM Level 4 tersebut lantaran masih mewabahnya dan ditambah Covid-19 varian Delta di tanah air. https://radarbanyumas.co.id/pemerintah-perpanjang-ppkm-level-4-sampai-9-agustus-2021/ "Pemerintah melanjutkan PPKM Level 4 dari tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten dan kota. Tentu ada penyesuaian pengaturan aktivias dan mobilitas masyarakat sesuai dengan kondisi masing-masing daerah,” ujar Jokowi dalam jumpa pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/7). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, PPKM Level 4 yang telah diberlakukan pemerintah dari tanggal 26 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021 telah membawa perbaikan di skala nasional dibanding sebelumnya. "Baik konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan presentase BOR," katanya. Karena dengan efek yang positif tersebut akhirnya pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Level 4 di Pulau Jawa dan Bali tersebut. Harapannya angka penularan Covid-19 di tanah air bisa ditekan. Jokowi menuturkan, walau sudah ada perbaikan angka penularan di tanah air, namun perkembangan kasus Covid-19 masih sangat dinamis dan fluktuatif. Sehingga dia meminta semua pihak untuk tetap mewaspadai virus korona yang telah mewabah ini. Pria asal Surakarta, Jawa Tengah tersebut berujar, adanya pembatasan mobilitas dengan memperpanjang PPKM Level 4 tersebut sejalan dengan langkah pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak. "Pemerintah tetap mendorong penyaluran bantuan sosial bansos untuk masyarakat, PKH, bantuan sosial tunai dan BLT desa, bantuan untuk usaha mikro kecil, PKL dan warung, bantuan subsidi upah sudah mulai berjalan dan program Banpres produktif usaha mikro sudah mulai diluncurkan pada 30 juli yang lalu," ungkapnya. Tiga Pilar Presiden mengatakan dalam penanganan pandemi Covid-19 di tanah air pemerintah bertumpu pada tiga pilar utama. pilar pertama adalah vaksinasi Covid-19 yang akan terus digencarkan oleh pemerintah kepada masyarakat. kecepatan vaksinasi terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi terus digenjot. Kemudian kedua adalah, penerapan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak harus terus dilakukan oleh masyarakat. Termasuk juga dengan kegiatan testing, tracing dan treatmet alias 3T secara masif. Terakhir pilar ketiga adalah menjaga bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) yang selalu diperhatikan. Termasuk memperhatikan ketersediaan obat dan oksigen di setiap RS. Presiden pun menyampaikan terima kasihnya kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang telah berjuang membantu pemerintah dalam menangani virus korona yang saat ini sedang mawabah di Indonesia. "Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, dokter, perawat yang berada di garda terdepan dalam menyelamatkan jiwa manusia akibat Covid-19," ujar Jokowi. Jokowi pun berterima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas pengertian dan dukungannya terhadap pelaksanaan-pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat yang pemerintah lakukan. "Pilihan masyarakat dan pemerintah adalah sama yaitu apakah menghadapi ancaman keselamatan jiwa akibat Covid-19 dan menghadapi ancaman ekonomi kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan. Untuk itu gas dan rem harus dilakukan secara dinasmis sesuai dengan perkembangan Covid-19 di hari-hari terakhir," katanya. Di masa pandemi Covid-19 ini Jokowi mengaku tidak bisa membuat kebijakan yang sama dalam durasi yang panjang. Pemerintah harus menentukan derajat mobilitas masyarakat sesuai data setiap harinya. "Agar pilihan kita tepat baik untuk kesehatan maupun perekonomian. Dalam situasi apapun, kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan adalah kunci bagi kesehatan dan mata pencaharian masyarakat," ungkapnya. Lebih lanjut, Jokowi juga mengapresiasi partisipasi dan dukungan dari para relawan dan dermawan yang ikut membantu pemerintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Termasuk memfasiltiasi isolasi mandiri dan upaya-upaya lainnya. "Covid-19 adalah tantangan yang harus kita atasi bersama, melalui usaha dan kerja keras serta pengorbanan kita dalam menjalani berbagai pembatasan kegiatan ini Insya Allah kita segera terbebas dari pandemi Covid-19 ini," pungkasnya. Level PPKM Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, beberapa kabupaten kota di Jawa-Bali tidak akan melaksanakan PPKM level 4 lagi. Di mana 12 kabupaten kota masuk level 3 dan 1 kabupaten masuk level 2. "Terdapat 12 kabupaten kota yang masuk ke level 3 dan 1 Kabupaten masuk level 2," ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (2/8). Selain itu, lanjutnya, terdapat beberapa wilayah yang terpaksa kembali menerapkan PPKM level 4 kembali bukan karena kasus penularan Covid-19 namun lebih kepada peningkatan kasus kematian. "Terkait detail kabupaten kota mana saja yang masuk dalam level 3 dan 4, akan dikeluarkan Instruksi Mendagri dalam waktu dekat ini," tuturnya. Luhut menyebut, adapun daerah yang akan masuk PPKM level 4 kembali akibat tingginya positivity rate dan angka kematian yakni Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Solo Raya. Sehingga keempat daerah tersebut memerlukan perhatian khusus. Meskipun demikian, menurutnya, semua daerah tersebut sudah ditangani dan diharapkan akan membaik dalam seminggu ke depan. Harapannya, seminggu kedepan akan semakin baik. "Semua daerah sudah kami tangani dan kita mestinya melihat minggu ini akan membaik. Karena juga kemarin atau tadi angka sudah mulai sedikit membaik," kata dia. Luhut menjabarkan, masih tinggi kasus kematian di empat wilayah tersebut karena masih banyak warga yang menjalani perawatan isolasi mandiri di rumah. Sehingga kondisi kesehatannya yang parah terlambat tertangani dan semakin memburuk. "Akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi mereka rata-rata di bawah 90," ucapnya. Luhut menambahkan, pemerintah juga sudah berupaya melakukan intervensi untuk menurunkan angka kasus kematian. Pemerintah telah membentuk Task Force untuk menjemput pasien isoman. "Kami bentuk task force untuk menjemput pasien yang positif dari rumah-rumah dan bawa ke pada isolasi terpusat," katanya. Luhut juga mengungkapkan, pemerintah berusaha memenuhi pasokan oksigen dan obat untuk pasien Covid-19. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan oksigen untuk luar Jawa dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sebab, perkembangan pandemi Covid-19 di luar Jawa kini mulai memprihatinkan sebab grafiknya terus menunjukkan tren kenaikan. Kegiatan Ekonomi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, terdapat peluang dibuka kembali aktivitas mobilitas dan perekonomian masyarakat. Tetapi, pembukaan aktivitas ekonomi bergantung pada beberapa hal, yaitu vaksinasi dan penerpan protokol kesehatan. Bahkan, jika angka kasus Covid-19 dan kematian mengalami penurunan ada potensi pembukaan secara bertahap pada September 2021. "Kita bulan ini bisa 60-70 juta vaksin, September kita harap demikian. Jika bisa kendalikan pandemi, pembukaan aktivitas eknomi akan tergantung dari pencapaian vaksinasi, dan implementasi 3M dan 3T," ujar Luhut. Luhut mengungkapkan, saat ini pemerintah terus meningkatkan pelaksanaan vaksinasi secara masif dan harapannya Agustus mendatang telah mencapai target vaksinasi dan memenuhi standar WHO. "Kita berharap bergantung pada pekerjaan mingguan mungkin secara bertahap akan ada yang dibuka," imbuhnya. Luhut menambahkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melakukan langkah-langkah ini dengan sebaik-baiknya dan sedetil-detilnya agar ekonomi bisa dibuka kembali September 2021. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: