Ledakan Nashville, Bom Bunuh Diri
Foto istimewa NASHVILLE - Ledakan dahsyat pada saat Natal di kota Nashville, Amerika Serikat, diduga berasal dari bom bunuh diri. Diduga pelaku adalah seorang pria berusia 63 tahun. Kepala Kepolisian Nashville John Drake mengatakan, petugas telah menemukan sisa-sisa jaringan kulit yang diyakini sebagai jenazah pelaku. Drake mengatakan jaringan kulit itu akan diperiksa di laboratorium forensik. Kelanjutan dari pengusutan kasus ledakan yang terjadi pada (25/12) padi waktu setempat tersebut, petugas telah menggeledah rumah dari seorang individu bernama Anthony Quinn Warner yang diyakini terkait dengan ledakan tersebut di wilayah Antioch, Nashville. Dikutip BBC, Minggu (27/12), penggeledahan dilakukan Biro Investigasi Federal AS atau FBI pada Sabtu (26/12) waktu setempat. "Agen menyelidiki rumah seseorang yang terkait dengan pemboman di Antioch, di bagian tenggara Nashville," kata Juru bicara FBI Jason Pack. Berdasarkan pemeriksaan sementara, diduga ada kaitan antara bagian jasad dengan orang yang tinggal di properti tersebut. Berdasarkan temuan menunjukkan Gambar Google Maps Street View dari alamat Warner menampilkan mobil karavan RV di bagian halaman yang dipagari pada properti tersebut. Mobil RV tersebut tampak mirip dengan kendaraan yang menjadi sumber ledakan. Seorang tetangga mengatakan kepada ABC News bahwa sebuah RV sering diparkir di sana. https://radarbanyumas.co.id/as-beri-dana-bantuan-rp28-triliun-ke-indonesia-jika-jalin-hubungan-dengan-israel/ "RV sudah ada di sana untuk sementara waktu; itu tidak benar-benar bergerak. Itu hanya tinggal di sana. Jadi ini adalah sesuatu yang tampak mencurigakan bahwa itu tidak ada lagi," kata tetangga, Hozan Rejab. Ditambahkan Rejab, pria yang tinggal di properti itu tampak tinggal sendirian. Warner mendapat status kepemilikan atas properti itu bulan lalu seharga $ 0 dari seorang wanita Los Angeles, catatan pengadilan menunjukkan. Sementara menurut dua sumber keamanan yang dikutip media CNN, investigator meyakini ledakan di Nashville berasal dari ledakan bom bunuh diri. Seorang agen Biro Investigasi Federal (FBI) mengaku tidak mencari tersangka lain karena ditemukannya sisa-sisa jasad manusia di lokasi. Agen Khusus FBI Douglas Korneski menyebut, otoritas AS telah menerima sekitar 500 informasi yang diduga terkait ledakan di Nashville. Pihaknya juga melibatkan 250 agen FBI, analis dan staf lainnya. "Kami memiliki lebih dari 500 petunjuk investigasi dan kami menindaklanjuti semua itu," kata Korneski kepada wartawan. Meski demikian, Korneski menolak untuk mengkonfirmasi bahwa seorang pelaku telah diidentifikasi. "Ada sejumlah individu yang kami lihat," kata Korneski. "Pada titik ini, kami belum siap untuk mengidentifikasi individu tunggal." Media CBS News melaporkan, teori utama dari ledakan ini adalah, seorang individu mungkin tewas dalam ledakan tersebut. Sementara Newsweek melaporkan bahwa investigator sedang berusaha mencari ibu dari individu yang identitasnya diketahui dari tes DNA. Sementara dilansir AFP, "orang yang berkepentingan" berusia 63 tahun telah diidentifikasi sehubungan dengan ledakan itu. Dia berasal dari sebuah rumah mobil yang diparkir, yang mengeluarkan peringatan beberapa menit sebelum meledak. Otoritas kota Nashville, menduga ledakan dahsyat dari sebuah mobil tipe Recreational Vehicle (RV) di hari Natal kemarin masuk kategori bom bunuh diri. Tim investigator sedang melakukan tes DNA, usai sisa-sisa jasad manusia ditemukan di dekat lokasi ledakan. Hal yang sama diungkapkan Wali Kota Nashville John Cooper. Dia menyebut ledakan berasal dari sebuah "bom yang sengaja diledakkan" pihak tertentu. Selain melukai tiga orang, ledakan di Nashville juga membuat 41 tempat usaha di sekitarnya mengalami kerusakan. Sementara Gubernur Tennessee Bill Lee, usai mengunjungi lokasi ledakan, mengaku bersyukur tidak ada korban tewas lainnya dalam ledakan tersebut. Ia menyebut hal itu sebagai sebuah "keajaiban." "Kerusakannya mengejutkan dan merupakan keajaiban bahwa tidak ada warga yang tewas," kata Gubernur Tennessee Bill Lee.(gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: