Talut Jembatan Ambrol di Suradadi Tegal, DPU Langsung Cek Lokasi

Talut Jembatan Ambrol di Suradadi Tegal, DPU Langsung Cek Lokasi

AMRBOL - Sejumlah warga saat melihat talut jembatan Sungai Cacaban di ruas jalan Karangwuluh-Gembongdadi, Kecamatan Suradadi yang ambrol, kemarin. YERI NOVELI/RADAR SLAWI SURADADI - Talut Jembatan Sungai Cacaban di ruas jalan Karangwuluh-Gembongdadi, Kecamatan Suradadi, Sabtu (31/10) ambrol sekitar pukul 22.00. Saat mendapat laporan itu, tim dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tegal langsung mengecek lokasi. "Kami langsung datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga," kata Kepala DPU Kabupaten Tegal Hery Suhartono didampingi Kepala Bidang (Kabid) Jembatan Muhammad Nuh, saat dihubungi, Senin (2/11). https://radarbanyumas.co.id/sungai-besar-di-kota-tegal-perlu-diwaspadai/ Dia menuturkan, ambrolnya talut itu disinyalir karena curah hujan sangat tinggi. Struktur pasangan batu kali talut lama tidak tahan menahan air hujan karena urugan tanah belum tertutup aspal. Talut yang ambrol panjangnya sekitar 15 meter. "Sebenarnya jembatan itu sedang diperbaiki. Dan untuk jalannya belum diaspal. Masih berupa urugan tanah. Tapi sudah dibangun talut. Kemungkinan talut yang lama tidak kuat menahan air hujan, sehingga ambrol. Tapi talut beton yang baru masih utuh. Hanya ngguling karena kena gerusan air yang merusak pondasi lama," terangnya. Dia mengungkapkan, pembangunan jembatan Sungai Cacaban itu dilaksanakan sejak 2019 lalu. Pelaksananya yakni CV Calaiarsa dengan Direktur Edie Samsudin, Kebandingan. Sedangkan talut itu hanya merupakan pelengkap pekerjaan inti pemasangan rangka jembatan dengan nilai kontrak Rp1.760.000.000. Dan di tahun 2021 mendatang, penyempurnaan pembangunan jembatan akan dilanjutkan dengan anggaran Rp1.020.000.000. Anggaran itu untuk urukan, talut, opritan, dan pengaspalan jalan. "Talut yang ambrol itu akan segera diperbaiki," tegasnya. Terpisah, Sekretaris Desa Gembongdadi Untung Suropati menuturkan, peristiwa ambrolnya talut jembatan itu terjadi pada Sabtu malam. Kala itu, di sekitar Desa Gembongdadi dan Karangwuluh diguyur hujan deras. Ditengarai, talut jembatan tidak kuat menahan derasnya air hujan. "Harapan kami, talut segera diperbaiki. Karena jembatan itu merupakan akses vital untuk warga kami. Terutama untuk akses pertanian, pendidikan dan akses warga yang hendak bekerja di daerah tetangga seperti Kota Tegal. Saat ini, jembatan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Untuk roda empat, harus memutar arah lewat Balamoa," ujarnya. (yer/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: