Mako Brimob Watumas Diberondong Tembakan, Satu Orang Polisi Harus Dirawat

Mako Brimob Watumas Diberondong Tembakan, Satu Orang Polisi Harus Dirawat

PURWOKERTO - Mako Brimob Watumas Subden 3 Detasmen B Pelopor diberendong tembakan, Sabtu (25/5) dini hari. Akibat aksi penembakan yang diarahkan ke pos penjagaan tersebut, satu personel Brimob harus dibawa ke rumah sakit. Sutikno, warga RT 01 RW 03 Kelurahan Purwanegara Kecamatan Purwokerto Utara, mengaku mendengar suara letusan keras dari arah Mako Brimob sekira pukul 01.00 dini hari. "Saya mendengar lebih dari satu kali letusan," jelas dia. Sutikono mengatakan, jaraknya dari lokasi Mako Brimob sekira 100 meter. Dirinya mendengar jelas bunyi tembakan tersebut dengan cukup keras. Penuturan serupa diutarakan pemilik warung makan yang berlokasi persis di depan lokasi kejadian, Herlina. Perempuan itu mengaku mendengar suara tembakan saat dirinya sedang malaksanakan salat malam. "Saya dengar suara tembakan sebanyak tiga kali," tuturnya. Namun, Herlina tidak terlalu peduli dengan suara tembakan itu. Dia mengira bunyi letusan senjata api yang terdengar olehnya berasal dari dari anggota Brimob yang sedang melakukan latihan. "Ternyata setelah pagi hari ada ramai-ramai. Baru tahu ternyata ada kejadian penembakan. Orang-orang bilangnya ada teroris," terangnya. Usai insiden penembakan tersebut, Mako Brimob Watumas dijaga ketat petugas. Dari pantauan Radar Banyumas, terlihat garis polisi mengelilingi pos penjagaan, serta dipasang penutup terpal di pagar Mako Brimob yang menghalangi pamdangan dari luar. Awak media juga dilarang untuk memasuki area Mako Brimob. Media hanya memantau keadaan dari seberang jalan Mako Brimob Watumas. Sabtu siang sekira pukul 12.42, terlihat rombongan mobil dari Inafis, Labfor memasuki Mako Brimob. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara juga terlihat. Tak lama berselang, mereka bergegas melakukan olah TKP. Petugas memeriksa dengan detail kaca yang berlubang dan pagar berwarna hitam yang tergores peluru. Semua hal yang berkaitan dengan kejadian tak lepas dari pengamatan petugas. Beberapa waktu kemudian, beberapa anggota polisi keluar dari Mako Brimob untuk melakukan simulasi penembakan. Mereka memperkirakan bagaimana pelaku melancarkan aksinya. Para petugas menggunakan mobil avanza silver yang diduga persis dengan kendaraan yang digunakan pelaku. Sementara, akibat penembakan penembakan yang diarahkan kepada pos penjagaan mengakibatkan satu personil Brimob harus dibawa lari ke Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma dalam keadaan sadar. Humas RST Wijayakusuma Sayanto membenarkan ada satu personil yang dilarikan ke RST Wijayakusuma. "Bernama Bripka Imam Santoso," jelas dia. Menurutnya, korban dilarikan menuju RST wijayakusuma pada pukul 02.30 WIB dengan diantar rekannya.Korban dibawa dalam kondisi terluka pada bagian kepala atas atau ubun-ubun. Sayanto menambahkan, meskipun Bripka Imam mengalami luka ringan, namun perlu ditangami dengan jahitan di kepala."Tindakan medis yang dilakukan adalah memberikan pertolongan pertama kemudian luka gores yang berada di kepala bagian atas harus dijahit," katanya. Sebab, lanjutnya, kulit kepala merupakan bagian rawan jika terkena benda tajam seperti jarum. "Terlebih peluru, pasti akan mengalami pendarahan," imbuhnya. Seusai mendapatkan pengobatan, korban langsung meninggalkan RST Wijayakusuma pada pukul 03.00 WIB. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun saat awak media meminta statment, enggan memberikan keterangan.Pantauan Radarmas di lokasi hingga sore kemarin, anggota Brimob masih berjaga di lokasi bersenjata lengkap. Rekaman CCTV dari sebuah toko yang berada di depan mako Brimob, sudah diminta polisi. "Pagi tadi rekaman sudah diminta. Tetapi sebenarnya si cctv tidak sampai ke jalan, hanya sebatas parkiran," kata seorang pegawai toko, Ika (20). (mhd/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: