Tertipu Ratusan Juta, Sudah Sampai Bandara Mahasiswa Unsoed Gagal KKL ke Thailand

Tertipu Ratusan Juta, Sudah Sampai Bandara Mahasiswa Unsoed Gagal KKL ke Thailand

Mahasiswa Hubungan Internasional Unsoed didampingi Kepala Jurusan melaporkan sebuah Biro Perjalanan yang diduga menggelapkan uang biaya tour Mahasiswa ke luar negeri. PURWOKERTO - Sebanyak 78 mahasiswa dan tiga dosen pendamping jurusan Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, tertipu oknum biro perjalanan. Iming-iming harga murah membuat rencana Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Thailand akhirnya batal. Ketua Jurusan HI FISIP Unsoed, Muhammad Yamin mengatakan, KKL merupakan program wajib yang harus diikuti mahasiswa program studi Hubungan Internasional. Tetapi untuk penyelenggaraan perjalanan sepenuhnya diserahkan pada mahasiswa yang akan melakukan KKL. Yamin menuturkan, penunjukkan biro perjalanan untuk melakukan KKL ke Thailand dilakukan mahasiswa. "Pada 28 September 2018 lalu, ada salah satu biro perjalanan dari Jakarta menawarkan kerjasama paket perjalanan ke Thailand," tuturnya. Oknum dari biro perjalanan, Antonius Prastyo Nugroho (24), melakukan presentasi kepada Ketua Panitia Ade Kristiawan. Biro perjalanan menawarkan harga paket Rp 4.750.000 untuk lima hari empat malam. "Ternyata pihak biro perjalanan tersebut melakukan penipuan," ujarnya. Lebih lanjut Yamin mengatakan, penawaran paket harga yang murah membuat jurusan HI akhirnya menyepakati menggunakan jasa biro perjalanan tersebut. Pada 22 Oktober 2018, mulai dilakukan transfer sebagian biaya. "Totalnya 12 kali transfer dan terakhir pada 1 April 2019. Total uang Rp 366.250.000," paparnya. Setelah melunasi semua biaya pada 2 April 2019, Antonius memberikan informasi keberangkatan dilakukan pada 8 April 2019. Titik keberangkatan mahasiswa dan dosen di Bandara Soekarno Hatta Terminal 2 F. Sesuai tanggal yang disepakati, peserta KKL harus sudah kumpul pukul 03.00. Saat itu para mahasiswa sempat ditemui seseorang yang berasal dari biro perjalanan yang bersangkutan. Namun orang tersebut hanya menyerahkan paspor para mahasiswa kemudian pergi lagi dengan alasan akan mengambil tiket. Namun hingga lepas waktu subuh dan waktu keberangkatan pesawat sudah berlalu, orang dari biro perjalanan tersebut tidak muncul lagi. Bahkan ketika coba ditelepon ternyata ponselnya sudah tidak aktif. Akhirnya para mahasiswa melapor ke Polres Banyumas. Setelah berkoordinasi dengan Polres Banyumas, tak berselang lama Antonius dapat diamankan dan digelandang ke Mapolres Banyumas. "Antonius ditangkap di salah satu hotel di Jakarta Pusat pada 9 April," lanjutnya. Dari sumber kepolisian, saat ini Antonius sudah diamankan. Polisi juga sudah memeriksa beberapa saksi. Sementara status Antonius belum tersangka karena masih harus dilakukan gelar perkara. Sedangkan untuk biro perjalanan, pihak kepolisian masih mendalami kelegalan biro perjalanan tersebut. (ali/yda/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: