Sesali Pernah Menunda Pergi

Sesali Pernah Menunda Pergi

LONDON – Arsene Wenger sudah bukan lagi masuk jajaran pelatih elite Premier League. Dia sudah meninggalkan Arsenal setelah 22 tahun, akhir musim lalu. Tapi, namanya masih menjadi dihargai di Premier League. Wenger mendapatkan penghargaan dari Asosiasi Pelatih-Pelatih di Premier League (LMA). Penghargaan itu diberikan bagi Wenger atas dedikasikannya untuk Premier League saat jadi tactician The Gunners. Padahal, baru dua bulan yang lalu Le Professeur -julukan Wenger- menyabet penghargaan dalam Leaders Sport Awards 2018, Oktober lalu. ''Sejak saya tidak lagi berkompetisi, saya malah bisa mendapat trofi setiap pekan,'' candanya. Ya, dua awards dalam dua bulan memang sudah jadi capaian personal terbaik pelatih 69 tahun itu. Bahkan, itu jarang dia dapatkan selama lebih dari dua dekade merasakan atmosfer di Premier League. Untuk award Pelatih Terbaik Premier League bulanan misalnya. Dari total 15 kali mendapatkannya, baru sekali dia mendapatkan dua award dalam dua bulan. Yaitu pada edisi Maret dan April 1998. Atau, saat musim keduanya mendarat di London Colney -kamp latihan Arsenal. Begitu antusiasnya, Wenger sampai berkelakar menyesali sudah menunda kepergiannya dari Arsenal. Seperti diketahui, Wenger mestinya cuma 21 tahun duduk di kursi panas pelatih Arsenal. Namun Wenger menundanya sampai musim panas lalu. ''Betapa bodohnya saya tak bisa memahaminya (kans meraih penghargaan personal) lebih awal,'' seloroh Wenger. Setelah pergi dari London Utara nahkoda terlama di Premier League melampaui rekor Sir Alex Ferguson itu belum juga mendapatkan klub. Walaupun, dia banyak dikait-kaitkan dengan beberapa klub top Eropa. Salah satunya ke Bayern Muenchen. Penyesalan Wenger yang tak segera pergi dari Arsenal ternyata tidak hanya ada kaitan dengan award dari LMA kemarin. Emmanuel Petit, mantan anak buah Wenger pada awal-awal musim di Arsenal, juga menyebut Wenger telat pergi dari Arsenal. Dia pensiun justru saat prestasi Arsenal semakin meredup dan hanya mengakhiri musim dengan trofi Community Shield. Plus, gagal lolos ke Liga Champions untuk kali pertama sejak 1997-1998. ''Meski, masa-masa sulit tersebut sudah jadi pengalaman yang saya rasa bagus bagi karirnya,'' ucap Petit, yang sekompatriot dengan Wenger dari Prancis. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: