Jojo Harus Lebih Ngeyel

Jojo Harus Lebih Ngeyel

Bertemu Verma Lagi di Prancis Terbuka PARIS – Konsistensi sektor tunggal putra masih menjadi sorotan jelang Prancis Terbuka yang dimulai hari ini. Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Tommy Sugiarto sama-sama mencatat hasil tak memuaskan di Denmark Terbuka pekan lalu. Dalam turnamen berlevel Super 750 ini, publik sudah gemas ingin melihat salah seorang dari mereka merebut juara. Jojo—sapaan Jonatan Christie—mungkin jadi yang paling bersemangat menyongsong babak pertama. Sebab, dia akan kembali bertemu dengan Sameer Verma. Pemain asal India itu yang pekan lalu (18/10) mengalahkannya di babak kedua Denmark Terbuka. Saat itu, Jojo kandas dalam pertarungan rubber game 21-23, 21-6, 20-22. Sebelumnya, Verma juga menumbangkan Jojo di Vietnam Terbuka 2015. Artinya, secara head-to-head, Jojo tertinggal 0-2 dari Verma yang kini menempati peringkat 23 dunia. Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti berharap, Jojo bisa belajar dari kekalahannya. Susy menilai, secara kualitas, Jojo dan Verma seimbang. Namun, Jojo terkesan terlalu hati-hati ketika bermain. "Harus lebih berani dan agak ngeyel. Itu perlu," ucap Susy saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Tapi, dia juga mengingatkan Jojo untuk tidak terburu-buru saat poin krusial. Akibatnya, lanjut dia, justru malah membuat kesalahan sendiri. ''Seharusnya, Jojo bisa lebih meladeni dulu. Baru ketika ada kesempatan menyerang, habiskan! Gitu lo," urai dia. Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menyoroti permainan Jojo yang cenderung monoton. Dia hanya selalu mengandalkan smes. Kali ini, dia berharap, Jojo harus bisa bermain lebih variatif serta mempelajari dan menghafal pola serangan Verma. Tentu tak hanya Verma. Tapi juga lawan-lawan di babak selanjutnya. Ini penting. Sebab jika lolos dari hadangan Verma, ada kemungkinan pemain 20 tahun itu bertemu unggulan ketiga Viktor Axelsen. Pelatih kepala tunggal putra pelatnas Hendri Saputra sudah menghubungi Jojo terkait taktik dan pola mainnya. Dia berpesan kepada anak didiknya itu untuk lebih menikmati permainan. Tidak hanya mengandalkan bola-bola keras. Berani memainkan bola di depan net dan jangan takut untuk beradu reli. "Jojo sudah saya suruh pelajari melalui video analisis. Harus lebih cerdik," ujar Hendri. Sementara itu, Ginting bakal bersua Kantaphon Wangcharoen asal Thailand. Di atas kertas, pebulutangkis kelahiran Cimahi itu lebih difavoritkan melenggang ke babak selanjutnya. Secara head-to-head, Anthony unggul 3-1 atas Wangcharoen. Terakhir, mereka bertemu di babak 16 besar Indonesia Masters 2018, 23-28 Januari lalu. Ginting menang straight game 21-11, 21-14. Melihat drawing, pebulutangkis ranking 9 dunia tersebut berpeluang bertemu uggulan keempat asal Taiwan Chou Tien Chen di perempat final. Jika, peraih perunggu tunggal putra Asian Games 2018 itu mampu mengatasi Daren Liew atau Rajiv Ouseph yang lebih dulu saling mengalahkan di babak pertama. "Peluang meraih gelar ada. Tapi, kembali lagi ke setiap pemain mau fight lebih di lapangan atau nggak. Yang lebih siap yang akan menang," imbuh Hendri. (han/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: