1 Manchester City vs Lyon 2-Belum Waktunya, Arteta
MANCHESTER - Sehari sebelum matchday pertama Liga Champions melawan Lyon, asisten pelatih Manchester City Mikel Arteta mengatakan bahwa timnya dihuni pemain-pemain terbaik dunia. Namun, sehari berselang, ungkapan tersebut layak direvisi. Itu disebabkan The Citizen keok 1-2. Bahkan, David Silva dkk sudah tertiinggal 0-2 terlebih dahulu di babak pertama melalui gol Maxwel Cornet pada menit ke-26 dan Nabil Fekir dua menit jelang turun minum. Sedangkan City hanya mampu memperkecil kedudukan melalui Bernardo Silva (). Kekalahan tersebut membuat City menjadi tim Inggris pertama yang keok di empat laga beruntun Liga Champions. Tiga laga sebelumnya terjadi musim lalu. Ironisnya, skor empat kekalahan tersebut identik 1-2. Yakni keok dari Shakhtar Donetsk di matchday pemungkas fase grup (6/12/2017), leg kedua 16 besar dari FC Basel (8/3), dan leg kedua perempat final kontra Liverpool (11/4). Apa penyebabnya? Absennya Pep Guardiola yang tengah menjalani skorsing dari UEFA ditengarai jadi faktor utama. Namun, Arteta membantahnya. Menurut dia, kekalahan kemarin lebih kepada lambat panasnya para pemain. "Kenyataannya adalah Pep tidak ada di sini dan kami kalah dalam pertandingan. Jika Pep berada di tepi lapangan, saya tidak bisa memberi tahu Anda apakah kami akan menang 5-0 atau kalah 3-0,” kata eks pemain Arsenal dan Everton itu kepada BBC. Meski begitu, tidak adanya Pep memang mau tidak mau harus diakui berpengaruh. Sebab, Arteta terlihat kurang ide saat pemain City buntu. Pilihan starter Arteta juga dipertanyakan. Leroy Sane yang meledak saat City menang atas Fulham di Premier League akhir pekan lalu hanya jadi pengganti. Terbukti, masuknya winger berkebangsaan Jerman itu pada menit ke-55 menggantikan Ilkay Guendogan menghidupkan permainan City. Sane jadi pemberi assist bagi Bernardo Silva. Itu belum termasuk flop-nya Gabriel Jesus dan mencadangkan Sergio Aguero Pemicu lainnya adalah performa buruk Fabian Delph di sisi kiri pertahanan City. Nah, kehadiran Pep di saat tertinggal sangat krusial fungsinya untuk mendongkrak motivasi. Itulah yang belum dimiliki Arteta. Itu "didukung" dengan berkurangnya jumlah penonton yang hadir di Etihad Stadium. Kemarin "hanya" ada 40.111 penonton. Selisih sekitar 10 ribu penonton dari rata-rata yang hadir di laga City di Premier League. Kekalahan kemarin juga jadi kesan pertama yang buruk bagi pelatih 36 tahun mengawali debut di Liga Champions. Kapasitas Arteta jadi suksesor Pep, atau setidaknya pelatih tim besar juga dipertanyakan karena hasil kemarin. "Saya tidak akan menggunakannya (berkurangnya jumlah penonton, Red) sebagai alasan. Namun, jika Anda bertanya kepada saya mengenai skenario ideal di laga home, ya stadion harus selalu dengan orang-orang yang mendukung penuh tim,'' kata Arteta lagi. (io)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: