Kombinasi Pesilat Senior dan Junior

Kombinasi Pesilat Senior dan Junior

SURABAYA – Kejuaraan dunia pencak silat yang akan diselenggarakan di Singapura, Desember mendatang jadi agenda terdekat pelatnas pencak silat. Usai masa transisi selama dua minggu setelah Asian Games, latihan intensif sudah digeber sejak 12 September lalu. Rencananya ada perubahan komposisi tim yang akan dikirim ke kejuaraan tersebut. Atlet yang mendapat titel sebagai juara Asian Games 2018 lalu, belum tentu akan diberangkatkan untuk membela Merah Putih. Salah satu pelatih pelatnas, Edy Suhartono menjelaskan nantinya tim akan dipadukan antara pesilat senior dan junior. “Kami tidak akan menggantungkan pada yang kemarin jadi juara. Belum tentu nanti mereka bisa juara lagi,” ujar Edy saat ditemui Jawa Pos di Universitas PGRI Adi Buana, dua hari yang lalu. Tetapi tidak sembarang atlet junior akan dipilih. Mereka akan diseleksi melalui dua kejuaraan, yaitu Kejuaraan Asia di India pada akhir bulan ini dan Kejuaraan Pencak Silat Mahasiswa yang akan diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret, Solo, November mendatang. Torehan prestasi mereka akan dijadikan bahan pertimbangan. Menurut Edy, sebanyak 28 atlet junior akan diberangkatkan untuk kejuaraan di India. Target tentu bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Kalau perlu jadi juara umum seperti saat pesta olahraga Asia lalu. Namun, bila melihat sepak terjang pesilat kita di kejuaraan Asia, mungkin perjuangan akan berat. Dari dua kejuaraan, yakni pada 2011 Indonesia berada diurutan ketiga dengan raihan 5 emas, 3 perak, dan 4 perunggu. Sementara pada 2016 Indonesia hanya mampu membawa pulang 1 perak dan 1 perunggu. “Sengaja tidak menurunkan yang juara di Asian games, karena kondisinya sedang turun. Otomatis hasil tidak akan bagus. Di samping memberi para junior jam terbang, kami mengistirahatkan yang senior. Sebab, mereka akan dipersiapkan untuk kejuaraan dunia dan SEA Games,” jelas pelatih asal Batu, Jawa Timur ini. (feb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: