Regenerasi di Tim Sprint
Pelatnas Atletik Lanjutkan Program JAKARTA - Asian Games 2018 menjadi panggung besar yang diperlihatkan kontingen Indonesia. Khusus dari cabang olahraga atletik, harapan besar memang muncul dari nomor sprint putra. Keberadaan Lalu Muhammad Zohri di lintasan jarak pendek menjadi magnet utama. Hasilnya, sekeping medali emas berhasil muncul dari nomor 4x100 meter putra. Fadlin, Lalu Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kartanegara menjadi komposisi terbaik saat itu, dan mencetatatkan waktu 38,77 detik. Sayangnya, dalam waktu dekat, PB PASI sebagai induk atletik Indonesia bakal menerapkan regenerasi untuk nomor sprint. Saat ini, setidaknya ada dua pelari yang usianya sudah terbilang veteran. Yakni Fadlin dan Yaspi Boby. Keduanya mengisyaratkan untuk mundur dari pelatnas pasca Asian Games 2018. Hal ini disampaikan Eni Nuraini, pelatih nomor spint pelatnas. “Kalau mereka keluar, artinya ada 3 pelari muda yang tersisa, Eko, Bayu dan Lalu Zohri,” terangnya. Untuk itu, Eni bakal kembali memantau atlet muda yang bisa dipromosikan ke tim senior. Menurutnya, regenerasi itu merupakan permintaan PB PASI untuk mempersiapkan tim menuju Olimpiade 2020, dan Asian Games 2022. Persiapan tim itu bisa dimulai pada SEA Games 2019 mendatang. “Idealnya ada 8 pelari, jadi ada dua tim sprint di pelatnas,” urainya. Namun, kebijakan tersebut juga dikembalikan kepada PB PASI untuk menentukan pemanggilan skuad. Sebab, itu juga berkaitan dengan kemampuan finansial pelatnas. Sementara itu, Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung menjelaskan keleluasaan untuk regenerasi merupakan program jangka panjang yang harus mereka jalankan. Dengan performa pelari muda macam, Zohri, Bayu dan Eko, sudah sepatutnya mereka bisa bersaing. Khususnya di SEA Games 2019, peluang menguasai nomor jarak pendek putra terbuka lebar. “Ada beberapa pelari yang tengah kami pantau, kemungkinan besar mempromosikan pelari dari pelatnas junior,” ujarnya. Terpisah, Kemenpora mengisyaratkan ada beasiswa bagi Zohri. Hal ini, Raden Isnanta, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora membenarkan adanya beasiswa buat Zohri dari luar negeri. “Tergantung Zohri-nya saja bagaimana, Kalau yang menawarkan tentu banyak, mau berlatih di sini atau di luar negeri,” ujarnya. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: