Yang Asli Makin Tersisih

Yang Asli Makin Tersisih

MUSIM INI, Premier League ketambahan pelatih impor. Dua tactician anyar dari luar Premier League, dua dari klub promosi musim ini, plus satu pelatih jawara yang comeback lagi ke tanah Inggris. Debutan Premier League Maurizio Sarri (Chelsea) dan Unai Emery (Arsenal), dua juru taktik dua tim promosi Nuno Espirito Santo (Wolverhampton) dan Slavisa Jokanovic (Fulham), serta Manuel Pellegrini. Satu nama terakhir, pernah mencatatkan namanya sebagai salah satu dari 11 pelatih yang menjuarai Premier League. Pellegrini pada 2013-2014 membawa Manchester City meraih juara Premier League untuk kali kedua. Di satu sisi, datangnya pelatih impor termasuk The Engineer-julukan Pellegrini- bagus bagi persaingan Premier League. Di sisi lain, ini jadi tamparan bagi sepak bola Inggris. Sebab, banyaknya pelatih asing ini makin mempersempit ruang gerak pelatih asli Inggris. Meski musim ini sudah ketambahan Neil Warnock bersama klub promosi Cardiff City, tapi musim ini juga Sam Allardyce yang notebene salah satu pelatih paling senior di Premier League juga tak diperpanjang Everton. Alhasil, cuma empat juru taktik asli Inggris yang bertahan di Premier League. Tiga nama lainnya itu ada Sean Dyche (Burnley), Eddie Howe (Bournemouth), dan Roy Hodgson (Crystal Palace). Ini jumlah pelatih Inggris tersedikit di Premier League setelah musim 2011-2012. Pada musim ini, empat pelatih lokal pun juga jadi yang paling sedikit di antara lima liga elite Eropa. Jauh dari Serie A yang bahkan hanya satu pelatih asing saja musim ini. Di La Liga, cuma ada lima pelatih non Spanyol. Sedangkan di Bundesliga ada lima pelatih asing dan Ligue 1 juga hanya enam pelatih dari luar Prancis. ''Persoalan itu yang tidak kunjung bisa dipecahkan,'' keluh Dyche, dikutip Mirror. Maklum, dari lima Federasi yang membawahi lima liga elite Eropa, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) yang paling miskin menelurkan pelatih muda. Begitu pula yang memiliki lisensi di level UEFA Pro. ''Tak mungkin klub Premier League merekrut pelatih asli Inggris kalau mereka tak punya kapabilitas untuk level tertinggi bersaing dengan Pep Guardiola, Jose Mourinho, atau Juergen Klopp,'' seloroh Frank Clark, vice chairman Asosiasi Pelatih Inggris (LMA). (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: