Teruskan Tradisi di Kudus

Teruskan Tradisi di Kudus

Dongkrak Semangat Ganda Campuran JAKARTA - Ganda campuran pelatnas Indonesia memutuskan untuk menjalani persiapan akhir di Kudus menjelang turun di Asian Games 2018. Kebijakan itu merupakan salah satu tradisi yang dijalankan ganda campuran sebelum turun di ajang besar. Dua tahun lalu, sebelum tampil di Olimpiade Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga menjalani pemantapan di Kudus. Mulai Senin (6/8) kemarin, Owi/Butet, Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto dan skuad ganda campuran Indonesia sudah berlatih markas PB Djarum, Kudus. Selain kedua pasangan tersebut, Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas memutuskan memboyong sebagian semua tim utama pelatnas. Termasuk para pebulu tangkis yang baru pulang dari Nanjing pasca Kejuaraan Dunia 2018. Mereka akan menjadi sparring bagi Owi/Butet adan Ricky/Debby sebelum berjibaku di Asian Games nantinya. Richar memfokuskan kedua pasangan senior itu untuk bisa mengatasi para pasangan muda dari Jepang ataupun Tiongkok. “Di sana latihan hampir kompleks, juga ada beberapa kali latihan drill,” katanya. Pada latihan kemarin, dua pasangan tersebut menghadapi tiga pemain dalam sesi latihan. Seperti yang biasa dijalankan ketika berlatih di Pelatnas Cipayung. Selain itu, akan ada sesi sharing untuk bisa membangkitkan semangat dua pasangan yang diharapkan bisa memberikan medali emas untuk Indonesia tersebut. Momen ketika Owi/Butet menjalani persiapan kemudian mendulang medali emas di Olimpiade Rio 2016 silam menjadi salah satu alasan utama kenapa mereka kembali berlatih di Kudus. Christian Hadinata, pelatih legendaris Indonesia juga dijadwalkan bertemu dengan mereka. Tentu untuk menyatukan visi dan misi para pemain sebelum turun di Asian Games. Selanjutnya, sesi pemantapan di Kudus dijadwalkan berakhir 12 Agustus mendatang.  Sementara itu, empat nomor pelatnas lainnya, tunggal, dan ganda putra putri menjalani latihan terakhir di Cipayung. Wajar saja, ada beberapa alasan efektif terkait putusan tersebut. Sebab, sebagian besar dari mereka baru saja pulang dari Nanjing, Tiongkok. Berbeda dengan Owi/Butet dan Ricky/Debby yang sejak awal memutuskan tidak ambil bagian di Kejuaraan Dunia. Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia menyatakan tidak ada urgensi bagi timya. Apalagi, progres perkembangan para ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi cukup positif. “Kami manfaatkan sisa waktu di Cipayung, masih ada kendala matangkan teknik mereka,” ujarnya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: