Auf Wiedersehen Karius

Auf Wiedersehen Karius

LIVERPPOOL – Kiper Liverpool Loris Karius menanggung 'dosa' besar karena dua blunder yang dilakukannya saat final Liga Champions 2017-2018 versus Real Madrid. Sebagai hukumannya, The Reds kemudian melakukan transaksi edan untuk mendatangkan seorang kiper. Kemarin (19/7) Liverpool memecahkan rekor transfer dunia untuk jasa seorang kiper. Alisson Becker didatangkan dari AS Roma dengan harga GBP GBP 66,9 juta (Rp 1,26 triliun). Banderol kiper berusia 25 tahun itu melewati rekor pembelian Manchester City untuk Ederson yang sama-sama kiper berkebangsaan Brasil. Musim panas lalu, Ederson dibeli City dengan harga GBP 34,7 juta (Rp 654,55 miliar) dari Benfica. Pembelian Alisson oleh Liverpool ini kemudian menjadi belanja keempat Liverpool. Sebelumnya finalis Liga Champions 2017-2018 itu sudah mendatangkan Naby Keita (RB Leipzig), Fabinho (AS Monaco), dan Xerdan Shaqiri (Stoke City). Dengan status termahal oleh Alisson ini muncul pertanyaan : pantasnya kiper kelahiran Novo Hamburgo Brasil itu dinilai sedemikian mahal ? Tanpa satu gelar pun musim lalu bersama Giallorossi, bukankah Alisson seharusnya lebih murah ? Ada beberapa analisis soal mengapa Alisson dibanderol demikian mahal. Menurut Daily Star kemarin harga Alisson yang melangit ini merupakan bagian dari 'balas budi' Liverpool kepada AS Roma untuk Mohamed Salah. “Salah yang dibeli dengan 'murah' yakni GBP 36 juta (Rp 679, 09 miliar) oleh Liverpool namun memberikan dampak signifikan tidak disenangi AS Roma. Karena itu, AS Roma berusaha membalasnya dengan membayar mahal harga Alisson,” tulis Daily Star. Football Italia punya pendapat lain. Setelah ditolak dengan dua penawaran sebelumnya, yakni GBP 50 juta (Rp 943,16 miliar) dan GBP 62 juta (Rp 1,16 triliun), maka Liverpool akhirnya memasang harga terakhir dan tertinggi yang tak mungkin ditolak AS Roma. Akan tetapi This Is Anfield kemarin menyodorkan berderet statistik yang mendukung status Alisson memang yang terbaik di dunia. Di Serie A musim lalu hanya Pepe Reina (Napoli) yang punya koleksi jumlah clean sheets lebih banyak dari Alisson. Yakni 18 berbanding 17. Versi Whoscored jumlah rata-rata jumlah penyelamatan oleh Alisson (3,41 kali per laga) hanya kalah oleh David de Gea/Manchester United (3,46 kali per laga). Sedangkan kiper-kiper lain seperti Ederson/Manchester City (2,17 kali per laga) dan Thibaut Courtois/Chelsea (2,1 kali per laga). Bagaimana kalau dibandingkan Karius, kiper Liverpool ? Sangat jauh. Karius ada di angka penyelamatan rata-rata 2 kali per laga. Persentase penyelamatan Alisson juga menjadi yang tertinggi di Serie A dengan 80,1 persen. Di lima liga elit, cuma Jan Oblak/Atletico Madrid yang lebih baik dari Alisson dengan angka 85,8 persen. Jurnalis Italia dan editor RomaPress John Solano menuturkan perkembangan kiper saat ini menuntut mereka bukan cuma menghentikan serangan. Melainkan juga punya visi memulai serangan dari garis pertahanannya. Versi Whoscored akurasi umpan jauh Alisson (66,3 persen) ada di atas Ederson, kiper City yang musim lalu merupakan kiper dengan akurasi umpan panjang terapik Premier League (40,6 persen). Sedangkan David de Gea/Man United punya akurasi 40,5 persen. Sedang Jan Oblak cuma 34,1 persen. “Kekuatan Alisson adalah ketangguhannya menghentikan setiap bola yang mengancam gawangnya, kemampuan distribusinya, dan kemampuan menang di udara,” kata Solano. Sementara itu. Alisson ketika meninggalkan Bandara Ciampino Roma kemarin sudah berpamitan kepada Romanisti. Allisson berucap rasa terima kasih yang besar untuk afeksi yang diberikan Romanisti dalam dua musim di ibukota Italia itu. “Saatnya kini saya memulai petualangan baru, terima kasih,” ujar Alisson kepada Forza Roma. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: