Pembalap Puas, Honda Senang

Pembalap Puas, Honda Senang

Mesin Sedikit Lebih Agresif SEPANG - Ketika dimintai komentarnya tentang Jorge Lorenzo yang sukses memecahkan rekor lap tercepat di Sirkuit Sepang, Malaysia di atas Ducati, jagoan Repsol Honda Marc Marquez menanggapinya dengan santai saja. Seperti ada yang menenangkan hatinya. Marquez menyebut, hanya race pace yang akan menentukan hasil balapan yang sebenarnya. Ketenangan Marquez tersebut memang beralasan. Dari data yang bisa dipelajari usai penutupan sesi uji coba pra musim pertama MotoGP 28-30 Januari lalu diketahui bahwa dua pembalap Repsol Honda punya konsistensi ciamik. Bahkan, jika balapan dilakukan di hari terakhir uji coba (30/1) hampir bisa dipastikan jika Marquez-lah kampiunnya. Memang ada banyak variabel yang akan menentukan hasil balapan. Seperti tekanan mental di atas lintasan, suhu panas, manajemen ban, bahkan kesalahan kecil yang dilakukan pembalap bisa mengubah kerja keras yang dilakukan sepanjang akhir pekan menjadi sia-sia belaka. Namun tetap ada parameter yang bisa dijadikan patokan untuk memprediksi seorang pembalap menjadi favorit juara. Salah satu yang paling mendekati adalah catatan waktu long run alias simulasi balapan. Nah, dalam hal ini tidak ada yang mampu menandingi catatan si pemilik nomor start #93 di Sepang. Di hari ketiga uji coba Marquez menyelesaikan long run sebanyak 15 lap. Catatan waktunya berkutat di angka 2 menit 00,5 detik per lap. Catatan impresif dari juara dunia enam kali di semua kelas itu yang membuktikan bahwa race pace-nya tak terkalahkan. Di posisi berikutnya ada rekan satu timnya Dani Pedrosa yang juga kencang. Race pace-nya nyaris sama dengan runner up tahun lalu Andrea Dovizioso (Ducati). Catatan waktunya di kisaran 2 menit 00,7 detik per lap. Pedrosa menyelesaikan 15 lap, sedangkan Dovi 11 lap. Di posisi keempat ada Jack Miller (Pramac Ducati) yang tampak tak kesulitan beradaptasi dengan motor barunya setelah tiga musim membesut Honda RC213V bersama LCR dan MarcVDS. Race pace-nya hanya 0,10 detik lebih lambat dari dua pembalap di atasnya. Yakni 2 menit 00,8 detik. Lorenzo, yang menjadi rider tercepat di hari terakhir dan memecahkan rekor Marquez di Sepang, juga melakukan simulasi balapan. Tapi tidak mampu menyelesaikannya lantaran terjadi masalah kecil pada motornya. Menyelesaikan delapan putaran, rider Majorca tersebut mencatat waktu di kisaran 2 menit 00,9 detik. Catatan waktu tersebut sama dengan race pace pembalap LCR-Honda Cal Crutchlow. Jika Marquez diprediksi juara andai balapan di digelar di Sepang di hari terakhir uji coba, Lorenzo diprediksi akan finis di posisi kelima dengan race pace tersebut. ''Melakukan long run, mempelajari bagaimana ban terkikis, dan melihat bagaimana elektronik bekerja ketika ban mulai drop. Saya rasa itu adalah 15 lap yang luar biasa. Kondisi trek sangat panas karena saat itu pukul 14:45 (waktu setempat), dan itu adalah waktu balapan yang sesungguhnya. Jadi saya puas,'' ujar Marquez dilansir Crash. Sayang, Yamaha memilih untuk tidak melakukan simulasi balapan di hari terakhir. Maverick Vinales melakukan long run pada hari pertama uji coba. Catatan waktunya konsisten saat mengelilingi Sepang 20 putaran. Yakni berkutat pada 0,3-0,4 detik. Tapi raihan itu tidak bisa disetarakan dengan hasil long run sejumlah rider top di hari ketiga. Repsol Honda senang melihat kedua pembalapnya puas dengan hasil uji coba di Sepang. Meki begitu Marquez menyebut mengatakan masih ada hal yang perlu dikembangkan lagi dari uji coba tersebut. Menurutnya, mesin Honda terbaru masih sedikit agresif. ''Itulah yang membuatku agak khawatir. Karena normalnya, mesin kami 1,2, atau tiga level lebih smooth,'' ungkapnya dikutip Crash. Ini berarti power mesin Honda terbaru punya power lebih besar. Bagaimana cara mengatasinya? Marquez mengatakan, masalah ini yang segera diselesaikan para insinyur Honda sebelum datang ke Thailand 16 Februari nanti untuk uji coba pra musim kedua. Sirkuit Chang Internasional memiliki kondisi yang hampir sama dengan Sepang. Suhu tinggi, dengan karakter trek powerful. ''Saya yakin masalah itu (power mesin yang agresif) bisa diatasi dengan melakukan beberapa perubahan di elektronik,'' terusnya. Yang membuat Honda tenang adalah tiga pembalap mereka, Marquez, Pedrosa, dan Crutchlow satu suara tentang mesin yang bakal dipakai untuk musim 2018. Dari tiga mesin yang dijajal mereka memilih yang terbaru. Situasi ini memudahkan tim untuk mengembangkan motor ke depannya. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: