LEICESTER 2 VS TOTTENHAM 1-Berdiri di Batas Mimpi

LEICESTER 2 VS TOTTENHAM 1-Berdiri di Batas Mimpi

LEICESTER – Tottenham Hotspur sudah mengalami kekalahan keempat Premier League-nya. Sama seperti jumlah kekalahannya sepanjang Premier League musim lalu. Padahal, ini baru di pekan ke-14, dan masih ada 24 pekan lagi sebelum Mauricio Pochettino memahami bahwa dia sudah berdiri di batas mimpi. Antara menjuarai Premier League, atau kembali hanya jadi pengganggu kemapanan big four Premier League seperti dalam tiga musim terakhir. "Jangan harap bisa berkompetisi di top four jika terus seperti ini. Itulah kenapa saya kecewa," kecam Pochettino, sebagaimana dilansir situs resmi klub. Ya Spurs mengalami kekalahan keempatnya dari Leicester City 1-2 (0-2) di King Power, Leicester, Rabu dini hari kemarin WIB (29/11). Kekalahan pertama Poche di kandang Leicester selama bermain di Premier League. Spurs langsung kebobolan dua gol pada babak pertama dari Jamie Vardy (menit 13) dan Riyad Mahrez (45). Satu gol balasan dari Harry Kane saat menit ke-79 tidak mampu menolong Spurs. Poche layak waswas meski musim masih baru seperempat jalan. Faktanya saat tiga musim belakangan ini belum ada satu pun tim yang sudah menelan empat kekalahan saat pekan ke-14 mengangkat juara pada akhir musim. Uniknya, rata-rata klub-klub itu hanya mampu mengakhiri musimnya pada peringkat ke-7 setelah menelan empat kekalahan pada pekan ke-14. Southampton di musim 2014-2015, West Ham semusim berikutnya, dan Everton musim lalu. Fakta lainnya, dengan empat kali kalah saat pekan ke-14 kemarin, Hugo Lloris dkk telah berjarak 13 poin dari Manchester City di puncak. Gap poin terlebar keduanya dengan pemimpin klasemen selama empat musimnya berada di Hotspur Way sampai pekan ke-14 Premier League. Musim lalu ketika hanya finish di runner up klasemen akhir Premier League, Spurs cuma berjarak tujuh poin dari Chelsea saat pekan ke-14. Padahal, Poche menyebut satu poin bisa dia dapatkan dari King Power. "Hasil selalu bisa ditentukan pada babak pertama. Itu yang tidak mampu kami atasi. Di sepak bola harusnya Anda respek pada diri Anda sendiri, berkompetisi, lalu bermain," tutur satu-satunya pelatih tim papan atas Premier League yang belum pernah mengangkat trofi juara domestik itu. Keluhan Poche itu sudah jelas menggambarkan kelemahan Spurs yang lambat panas saat babak pertama. Kelemahan yang kerap berujung kekalahan. Dari empat kali kekalahan Premier League-nya musim ini, dua di antaranya ditentukan dari dua gol dalam 45 menit pertama. Yaitu saat kalah atas Arsenal 0-2 (18/11) dan atas Leicester kemarin WIB. Itu diakui gelandangnya Dele Alli. Dikutip London Evening Standard, Alli mengaku saat sudah ketinggalan dua gol dia dan rekan-rekannya kesulitan membalikkan ketertinggalan. "Apa yang kami miliki ini seperti tidak cukup untuk membalikkannya," sesal Alli. Musim ini Chelsea empat kali ketinggalan di babak pertama. Hasilnya, tiga kali kalah, dan sekali imbang saat main melawan West Brom di Wembley, pekan lalu (25/11). Terlepas dari kans Spurs juara Premier League yang terancam, hasil negatif yang didapat sepekan terakhir ini jadi ironi bulan November. Sebab, Spurs membuka bulan kesebelas ini saat tampil mengejutkan di Liga Champions. Pada 2 November Spurs untuk pertama kalinya sukses mengalahkan juara bertahan Real Madrid 3-1 di Wembley. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: