Bertarung Habis-habisan, Dovi Tunda Pesta Marquez Di Sepang

Bertarung Habis-habisan, Dovi Tunda Pesta Marquez Di Sepang

SEPANG- Bintang Ducati Andrea Dovizioso mewujudkan keyakinannya sendiri bahwa “semuanya masih bisa terjadi”. Datang ke Sepang dengan defisit 33 poin di belakang rival terbesarnya Marc Marquez (Repsol Honda), rider Italia itu butuh keajaiban jika ingin menunda pesta kemenangan lawan di Malaysia. “Keajaiban” itu benar-benar terjadi. Dovizioso sukses menjuarai GP Malaysia sementara Marquez hanya finis di posisi keempat. Jarak poin yang sebelumnya membentang 33 angka berhasil dikepras menjadi 21. Dengan demikian, perebutan gelar juara dunia MotoGP 2017 harus ditentukan di seri terakhir Valencia, dua pekan mendatang. Salah satu keajaiban yang terjadi di GP Malaysia adalah hujan yang tiba-tiba turun sesaat sebelum balapan dimulai. Padahal kelas Moto2 yang berakhir setengah jam sebelumnya, berlangsung dalam kondisi kering. Kondisi trek basah inilah yang mengubah segalanya. Dovizioso, di atas Ducati, sangat kuat dalam kondisi tersebut. Muncul isu tentang team order yang diberlakukan Ducati kepada Jorge Lorenzo. Antara Lap 14-15 muncul pesan di dashboard motor Ducati milik Lorenzo. Pesan itu adalah "Suggested Mapping: Mapping 8". Kemungkinan pesan itu ada perubahan mapping mesin pada motor Lorenzo agar Dovi bisa menyalip. Satu lap berikutnya, Dovi mengalami sliding di Tikungan 15, motornya melebar dan Dovi merebut posisi terdepan. Lorenzo mengaku tidak melihat melihat pesan tersebut di dashboard. Tapi dia menyatakan, sebenarnya tidak perlu ada pesan itu pun semua orang tahu apa yang harus dilakukan pada posisi tersebut. ''Saya hanya fokus pada RPM dan berkonsentrasi agar tidak terjatuh dalam kondisi basah,'' tukasnya. Sliding yang terjadi, menurut Lorenzo karena bannya sudah benar-benar habis. Jika terus menekan, kemungkinan mengalami crash bisa 90 persen. Kemenangan Dovi di Malaysia memang spektakuler. Meski begitu, rider Italia tersebut tetap menyesali satu hal. Yakni balapannya GP Australia. Kesalahan yang dibikinnya di awal lap kedua membuatnya tercecer di posisi ke 20. Sempat kembali ke posisi 11, namun di lap terakhir Dovi disalip Daniel Pedrosa dan Scott Redding hingga akhirnya finis di posisi 13. ''Tentu saya bisa mendapatkan poin lebih banyak jika tidak melakukan kesalahan itu. Saya masih marah dengan Phillip Island,'' ucapnya usai balapan di Sepang sore kemarin seperti dilansir Autosport. Tapi Dovi sadar, penyesalannya tidak akan mengubah situasinya saat ini. Dengan posisi klasemen saat ini Dovizioso sekali lagi wajib juara di GP Valencia. Tidak ada syarat lain jika ingin merebut gelar juara. Karena jika finis runner up saja, Dovi hanya akan mendapat 20 poin. Sedangkan defisit yang harus dikejar 21 poin. Menang saja juga belum cukup bagi Dovi untuk juara. Karena Marquez cuma butuh finis 11 unuk memastikan gelar juara dunianya yang keempat di MotoGP. Syarat inilah yang membuat misi Dovi di Valencia nanti sangat berat. Tapi seperti yang selalu dikatakan Dovi, “semuanya masih bisa terjadi”. Dari kubu Honda, Marc Marquez menyatakan nyaris mempertaruhkan segalanya untuk mengejar finis di podium. Namun dia memilih untuk tetap tenang dan mengambil risiko paling kecil. ''Mungkin jika saya mengambil risiko lebih, saya bisa juara di sini (Malaysia). Tapi kalau saya terjatuh dan gagal finis, mungkin sekarang jarak poin kami tersisa delapan saja. Jadi lebih baik bertahap saja,'' aku Marquez dikutip dari Crash. Marquez juga sangat memaklumi jika Ducati memberlakukan team order demi membantu Dovi. Apalagi dalam situasi penting seperti saat ini. ''Jujur saja, menurut saya itu sangat normal. Jika Anda seorang rider profesional dan berada di tim dimana rekan Anda sedang bertarung untuk gelar juara dunia, sedang Anda tidak,'' tandasnya. Gagal juara di Malaysia, Marquez bisa berpesta lebih meriah di Valencia. Karena di sanalah balapan kandang rider asal Cervera itu. Sirkuit Ricardo Tormo juga lebih cocok untuk Honda ketimbang Ducati. Meski sebenarnya, Yamaha-lah yang sangat kuat di sirkuit ini. Namun saat ini mereka sudah kehilangan peluangnya menjadi juara dunia. (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: