Panpel Persibas Didenda Rp 10 Juta Akibat Flare Misterius

Panpel Persibas Didenda Rp 10 Juta Akibat Flare Misterius

PURWOKERTO- Bukan hanya pertandingan keras saat drama derby Panginyongan Jilid I antara Persibas Banyumas dan PSCS Cilacap, Sabtu (13/5) lalu, tapi juga pelanggaran yang berujung sanksi dari komisi disiplin PSSI. Panitia penyelenggaran laga tersebut didenda Rp 10 juta akibat penonton yang menyalakan flare. Hal ini dikatakan CEO PT Persibas yang juga Ketua Panpel, Arsad Dalimunte kepada Radarmas, Jumat (19/5) kemarin. "Dari hasil keputusan sidang Komisi Disiplin Kamis (18/5) malam, kami Panpel Persibas dikenai sanksi denda Rp 10 juta. Karena penonton yang tidak teridentifikasi menyalakan flare merah," jelasnya. Menurutnya peristiwa pelemparan flare tersebut terjadi di pertengahan babak II, saat PSCS sedang unggul 1-0 dan Persibas sedang berupaya keras mengejar ketertinggalan dengan menggencarkan serangan dari berbagai skema. Tiba-tiba ada flare yang muncul dan jatuh sekitar 10 meter di belakang gawang PSCS. Seketika kelompok suporter pendukung Persibas Banyumas (Ultras) langsung ramai-ramai balik badan mengarah ke tembok untuk memastikan siapa pelaku kejahatan yang menodai pegelaran pertandingan ini. Jatuhnya flare ini pun langsung disambut oleh para pendukung PSCS dengan bersorak "Laporkan…laporkan..laporkan" seruan yang pasti memojokkan tuan rumah alias panpel Persibas Banyumas. Untungnya, salah satu wasit cadangan melihat dengan pasti bahwa flare itu sengaja dilempar oleh orang yang tidak bertanggungjawab dari luar stadion. Hal ini diperkuat dengan reaksi spontan para anggota ultras yang ramai-ramai melongok keluar tembok. Sayangnya, sang pelaku langsung melarikan diri. Menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan flare itu sengaja dilempar oleh seseorang yang memakai cadar sehingga wajahnya tidak terlihat. "Satu hal yang pasti, itu tidak dilakukan oleh supporter Persibas yang ada dalam stadion. Para supporter setia Persibas Banyumas sudah faham bahwa flare itu adalah benda terlarang masuk ke stadion. Pendukung Persibas Banyumas juga sudah pernah mendapat pelajaran dalam hal menyalakan flare, dimana panpel Persibas pernah didenda oleh operator ISC B karena hal serupa. Atas hal ini, ragam spekulasi pun berkembang," kata Arsad Ia beranalisa jika ini merupakan bentuk teror kepada tuan rumah. Dengan melempar flare, mungkin sang pelaku berharap fokus dan konsentrasi tuan rumah buyar, mulai dari segenap panpel maupun seluruh pemain Persibas yang sedang berjuang menegakkan nama baik dan kehormatan tim. "Ada juga yang menduga sang pelaku ingin panpel terhukum oleh operator liga 2 2017. Dan memang sekarang memang kami kena sanksi," ujarnya. Untuk menghadapi laga kandang menjamu Persibat Batang, Sabtu (20/5) hari ini pihaknya bakal melakukan pengamanan untuk menghindari hal serupa. "Yang jelas pengamanan akanlebih diperketat, dari unsur Brimob, Dalmas, Polisi, akan menyisir setiap sudut Stadion Satria Purwokerto. Baik dalam maupun luar stadion," pungkasnya. (ali/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: