Skuad Bulu Tangkis Indonesia Harus Lebih Banyak Treatment FIsik

Skuad Bulu Tangkis Indonesia Harus Lebih Banyak Treatment FIsik

Skuad Bulu Tangkis Indonesia Harus Lebih Banyak Treatment FIsik JAKARTA – Olimpiade 2016 bakal digelar sekitar dua bulan lagi. Persiapan yang dijalankan skuad bulu tangkis Indonesia harus tetap diperhatikan. Terlebih, bulu tangkis masih menjadi andalan buat Merah Putih dalam upaya meraih medali emas di ajang empat tahunan itu. Kondisi itu harus segera diselesaikan PP PBSI jika tidak ingin melihat tim bulu tangkis Indonesia pulang dengan tangan hampa. Sekitar 10 pebulu tangkis akan menjadi wakil Indonesia yang akan berjuang di semua nomor. Tommy Sugiarto dan Linda Wenifanetri menjadi delegasi Indonesia di sektor tunggal putra dan putri. Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan bertarung di ganda putri. Praveen Jordan/Debby Susanto dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk ganda campuran. Serta pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang juga menjadi andalan mendulang medali di ganda putra. Rexy Mainaky, Kabidbinpres PP PBSI melihat stamina dan daya tahan fisik pebulu tangkis Indonesia perlu mendapatkan treatment khusus. Terlebih lagi, di antara mereka sempat mengalami cedera. Seperti yang dialami Nitya ataupun Linda Weni. Untuk itu, di sisa waktu yang ada ini, mereka akan ditempa demi peak performance di Olimpiade nanti. ”Masih ada waktu buat mereka untuk berbenah, apalagi nanti ada TC di Sao Paulo, Brasil sebelum ke Rio,” sebut Rexy. Rentetan event sepanjang Mei-Juni ini memang menjadi tantangan mereka. Selain fisik, aspek mental juga menjadi rawan kendala buat mereka selama ini. Hadangan itu rupanya dialami betul dua pasangan Indonesia, Owi/Butet-sapaan Tontow/Liliyana, dan Ahsan/Hendra. PB PBSI serta Satlak Prima melihat mereka memang butuh sentuhan psikolog untuk membuat mereka tampil lebih lepas. Khususnya, Owi/Butet yang rontok di babak awal dua event bulu tangkis terakhir, di Indonesia Open dan Australia Open belum lama ini. Sebenarnya, masih ada Praveen/Debby yang bisa diandalkan di sektor ganda campuran. Tetapi, dengan track record plus posisi di peringkat dunia sekarang, Owi/Butet masih mnenjadi andalan Indonesia. Hanya, tantangan mengembalikan performa mereka juga tidak kalah sulitnya. Sementara itu, Ahsan/Hendra memang memperlihatkan penampilan yang naik turun sepanjang dua bulan terakhir. Tetapi, Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra Indonesia tidak melihat itu sebagai ancaman serius. ”Sebagai pelatih saya paham betul di mana kelas Ahsan/Hendra, saya yakin mereka bisa melewatinya,” katanya. Dengan tekanan dan tuntutan prestasi menjelang Olimpiade, Herry IP melihat peluang perbaikan bisa terwujud saat di Brasil. Menurut Herry IP, idealnya, penampilan mereka bisa dipertahankan sejak Indonesia Open lalu plus konsistensi fisik mereka. ”Tetapi, bagi saya lebih penting mereka bisa meraih emas di Olimpiade, ketimbang hanya di superseries,” terangnya. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: