Hendra/Ahsan Masih Mulus

Hendra/Ahsan  Masih Mulus

HendraAhsan  Masih MulusGanda putra  Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses melaju ke babak kedua setelah mengalahkan ganda tuan rumah,  Krit Tantianankul/Natdanai Uakoolwarawat dengan  straight game, 21-14, 21-12. Pada pertandingan memang terlihat jelas kalau kekuatan kedua pasangan tidaklah imbang. Hendra/Ahsan yang lebih senior, selalu mengendalikan irama permainan, bahkan angka pun terpaut jauh hingga 18-11 di game pertama. Sesekali Hendra/Ahsan mencoba beberapa pukulan dan beberapa pukulan akrobatik mengundang decak kagum penonton di Nimibutr Stadium. “Lawan kami lumayan bagus kok, tetapi memang kelasnya masih dibawah kami. Hari ini kami memanfaatkan pertandingan untuk adaptasi lapangan. Sejauh ini tidak ada masalah dengan kondisi lapangan, termasuk angin dan cahaya lampu, semuanya oke,” ujar  Ahsan usai laga, kemarin “Namun kami tetap tidak mau lengah, pada pertandingan tadi kami tidak mau terburu-buru untuk menang,” tambah Ahsan.“Siapa saja lawannya ya kami siap kok. Pertandingan pertama ini memang belum terlalu menyulitkan, kami gunakan untuk ajang pemanasan, tetapi tetap waspada,” imbuh Hendra. Seentara, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto terpaksa angkat koper lebih awal usai menelan kekalahan dari wakil tuan rumah, Puavaranukroh Dechapol/Sapsiree Taerattanachai, dalam dua game langsung, 13-21, 15-21. Permainan Praveen/Debby memang bisa dibilang tak seperti biasanya. Sedangkan Dechapol/Taerattanachai lebih unggul dari segi kecepatan dan kekuatan, hingga mereka selalu memimpin perolehan angka. Di game pertama, pasangan Thailand ini mengungguli Praveen/Debby hingga 10-3 dan membuat Praveen/Debby kesulitan untuk mengejar. Permainan netting Taerattanachai yang begitu agresif juga kerap memotong laju bola yang diarahkan Praveen/Debby. Hal ini berbeda dengan pertemuan kedua pasangan ini ketika di laga final India Open Grand Prix Gold 2016, dimana kala itu Praveen/Debby sulit sekali dibendung oleh pasangan muda dari Negeri Gajah Putih ini. Saat itu Praveen/Debby menang dengan skor 23-25, 21-9, 21-16. “Sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa dari lawan, cuma kuat saja, sedangkan kondisi shuttlecock juga lambat. Kalau ditanya apakah kesulitan sih tidak juga, tetapi memang kendalanya ada di kami. Faktor kurang persiapan mungkin ya, kondisi badan juga kurang baik. Jadi saat latihan ada kendala juga, lutut saya sempat bengkak. Kami memang kurang maksimal di pertandingan hari ini,” ujar  Debby yang dijumpai usai pertandingan. “Lawan main nothing to lose. Walaupun mereka pasangan baru, mereka bisa menembus final di India Grand Prix Gold 2016, berarti mereka punya kemampuan dan tidak bisa dipandang sebelah mata,” tutur Debby yang bersama Praveen menjadi juara di India Open Grand Prix Gold 2016.“Kami terbawa permainan lawan, dan tadi memang kami kurang maksa dikit,” imbuh Praveen Kemarin,  memang bukan hari keberuntungan tim ganda campuran Indonsia. Keempat wakil harus terhenti di babak pertama. Sebelumnya pasangan Alfian Eko Prasetya/Anissa Saufika dihadang oleh Vitalij Durkin/Nina Vislova (Rusia), dengan skor 18-21, 21-17, 16-21. Disusul kekalahan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja dari Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok), 12-21, 16-21. Pasangan yang baru ‘rujuk’ kembali, Riky Widianto/Richi Puspita Dili, juga tak kuasa menahan tekanan tuan rumah, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, 17-21, 22-20, 19-21. (bam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: