Pembuktian Nyata Praveen/Debby
JAKARTA - Indonesia kembali berjaya melalui nomor ganda di turnamen bulu tangkis internasional. Kali ini Praveen Jordan/Debby Susanto, ganda campuran peringkat delapan dunia pelatnas Indonesia yang sukses memberikan kontribusi nyata buat kontingen Merah Putih. Gelar tersebut diraih pada Syed Modi International Badminton Championships Grand Prix Gold 2016. Sebagai catatan besar, Praveen/Debby harus susah payah menghadapi pasangan Thailand, Puavaranukroh D/Sapsiree Taerattanachai. Terbukti, mereka harus kalah dalam poin ketat di game pertama, 23-25. Situasi ini cukup mengejutkan mengingat lawan mereka adalah pasangan nomor 143 dunia. Meski terpaut terlampau jauh secara peringkat dengan Praveen/Debby yang di peringkat 8 dunia, Puavaranukroh /Sapsiree tetap bisa membuat pasangan muda itu berkeringkat lebih banyak. Tetapi, seakan menjawab keraguan, dua game berikutnya sanggup diselesaikan Praveen/Debby dengan tuntas selanjutnya meraih kemenangan meyakinkan, 21-9, 21-16. Gelar dari India ini sekaligus menjadi prestasi pembuka akhir tahun buat ganda campuran nomor dua Indonesia tersebut. Dengan penampilan yang menjanjikan seperti yang ditunjukkan mereka kemarin, bukan tidak mungkin bisa dilanjutkan mereka hingga ajang Olimpiade 2016. Debby Susanto dalam surat elektronik yang diterima Jawa Pos mengaku kalau di game pertama dia terlalu gampang terbawa irama permainan lawan yang pada akhirnya membuat mereka tertekan. ”Tetapi di game kedua dan ketiga Cuma berpikir bagaimana bisa menikmati permainan dan membawa lawan ke pola kami,” ujar Debby. Satu hal positif yang bisa diambil dari raihan mereka di India adalah kepercayaan diri yang kembali utuh setelah tampil acak-acakan di Malaysia Masters. Praveen mengatakan bahwa ini penting buat mereka menghadapi event berikutnya di Thailand Master Februari ini. Selain itu, peluang yang masih terbuka lebar terkait keikutsertaan mereka di ajang Olimpiade ingin terus dijaga pasangan ini. ”Kami berpikir mau dapat hasil maksimal di setiap pertandingan, kalau hasilnya bagus, ada kemungkinan bisa ikut Olimpiade,” sebutnya Sementara itu, Richard Mainaky mengatakan bahwa gelar yang diraih anak didiknya di India menjadi titik balik ganda campuran pelatnas Indonesia. ”Praveen/Debby memang menjadi opsi kedua setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tetapi, mereka selalu bisa menjadi pemecah kebuntuan,” ujarnya. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: