La Liga Libatkan Uni Eropa
Larangan Transfer Duo Madrid SIMPATI atas embargo transfer Real Madrid dan Atletico Madrid terus mengalir. Dukungan itu datang dari Presiden LFP (operator La Liga) Javier Tebas. Menurut Tebas, larangan transfer yang dijatuhkan kepada duo Madrid itu tidak fair. ’’Sebab, kedua klub sudah memenuhi peraturan yang berlaku saat menjalankan aktivitas transfer pemain asing di bawah umur,’’ ujar Tebas seperti dilansir AS. Rencananya, pria 53 tahun itu terbang ke Brussels, Belgia, Selasa mendatang (26/1). Dia akan melaporkan kasus embargo transfer tersebut kepada Uni Eropa (UE). Agenda utama yang bakal dibawa Tebas adalah mendiskusikan regulasi transfer pemain di bawah umur kepada salah seorang anggota UE Santiago Fisas. ’’Kami melihat bahwa regulasi yang dibuat FIFA itu tidak melindungi anak dan tidak sesuai dengan undang-undang perlindungan anak di Eropa,’’ timpalnya. Di sisi lain, Real mencurigai adanya keterlibatan Bayern Muenchen atas jatuhnya sanksi larangan transfer tersebut. Sebab, logikanya, tidak mungkin FIFA bisa langsung membuka investigasi jika tidak ada pihak yang melaporkan. Dugaan itu semakin kuat setelah Wakil Presiden Real Pedro Lopez Jimenez yang juga menjabat anggota Komite Status Pemain FIFA mengakui, ada laporan anonim yang masuk ke meja induk organisasi sepak bola dunia tersebut. ’’Dari dua kali pertemuan yang aku hadiri, sama sekali tidak menyebut soal pemberian sanksi,’’ ujar Jimenez seperti dilansir AS. Karena itu, Real dan Atletico pun mulai menebak pihak yang memberikan informasi kepada FIFA. Dari investigasi yang dilakukan jurnalis Sport Francesc Gimeno, Bayern Muenchen diduga kuat berada di belakang skenario sanksi itu. Kenapa Bayern? Hal tersebut tak lepas dari ramainya rumor transfer selama bursa musim dingin. Saat itu, media gencar memberitakan ketertarikan Real terhadap bomber Bayern Robert Lewandowski. Real kabarnya sudah menyiapkan dana EUR 70 juta (Rp 1,05 triliun). Sementara itu, media Spanyol mengabarkan rencana Real mendatangkan gelandang Boca Juniors Rodrigo Bentacur. Namun, Presiden Boca Daniel Angelici membantah kabar tersebut. Menurut dia, Real belum mengajukan penawaran resmi. ’’Kami siap melepas jika mereka (Real) menyiapkan dana EUR 15 juta (Rp 226 miliar),’’ ungkap Angelici. Sementara itu, FIFA memvonis larangan transfer kepada Real Madrid karena salah satu poin pertimbangan FIFA adalah laporan yang dirilis surat kabar Catalan, Marca, April 2014. Saat itu, Marca melansir Real merekrut pemain asal Venezuela tersebut yang masih berusia 14 tahun. ”Saat itu, mereka mengirimkan surat yang mengatakan Manuel harus segera bergabung,” kata Ramon pada program A la Contra di radio 4G. Ramon mengaku senang dengan surat itu. Sebab, dia tidak menyangka sang anak bisa didekati oleh salah satu tim terbaik di kolong langit tersebut. Karena itu, keluarga Godoy pun memutuskan untuk hijrah ke Spanyol. ”Aku ingat Manuel pernah mencetak tiga gol. Dan Presiden Florentino Perez pun datang dan langsung memeluknya,” papar Manuel. Namun, masa-masa menyenangkan itu langsung berakhir ketika Real kembali menghubungi Ramon. Klub berjuluk El Real itu menginformasikan bahwa Godoy tidak bisa lagi berlatih bersama mereka. Sebab, saat itu FIFA sedang menyelidiki dugaan transfer pemain dibawah umur. ”Kami diberitahu bahwa mereka (Real) membakar dokumen Manuel. Mereka memperlakukannya seperti dia terkena penyakit,” kecam Ramon. (apu/c23/bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: