Ke Bekasi, Jokowi Minta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Coba pada 2022

Ke Bekasi, Jokowi Minta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Coba pada 2022

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, bahwa proses konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah 73 persen. Dengan perkembangan itu, ia menargetkan kereta cepat sudah memasuki persiapan operasional tahun depan. "Saya melihat perkembangan sampai hari ini tadi dilaporkan telah selesai 73 persen. Tahun depan, awal, sudah masuk ke persiapan untuk operasi," kata Jokowi dalam Peninjauan Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kota Bekasi, Selasa (18/5/2021). https://radarbanyumas.co.id/ingin-naik-kereta-api-ini-syarat-perjalanan-ka-jarak-jauh-bukan-untuk-mudik-atau-balik-lebaran/ Jokowi mengatakan, bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan masuk proses uji coba pada akhir 2022 mendatang. Jika prosesnya lancar, maka akan langsung masuk ke masa operasional. "Saya ingin agar kereta cepat ini nanti bisa terintegrasi dengan LRT dan MRT di Jakarta. Dengan demikian, terdapat efisiensi waktu dan kecepatan," ujarnya. "Kita harapkan ini menjadi sebuah daya saing, menjadi competitiveness bagi negara kita untuk bersaing dengan negara-negara lain," sambungnya. Di sisi lain, Jokowi juga menekankan, bahwa harus ada proses transfer teknologi dalam pembangunan kereta cepat tersebut. Dia berharap agar sumber daya manusia Indonesia mampu menangkap dan mengambil ilmu dari pembangunan proyek kereta cepat ini. "Kita harapkan nanti apabila sudah diputuskan akan diperpanjang sampai ke Surabaya, kesiapan SDM-SDM kita sudah memiliki pengalaman," pungkasnya. Dapat diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibangun di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Mayoritas atau 60 persen saham perusahaan digenggam oleh konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan 40 persennya dimiliki Beijing Yawan HSR Co.Ltd. Konsorsium PSBI terdiri dari empat perusahaan, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 38 persen, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) masing--masing 25 persen, serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk 12 persen. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: