Konsumen Pasar Sruni Banyak Tak Kenakan Masker

Konsumen Pasar Sruni Banyak Tak Kenakan Masker

RAMAI : Suasana jalan Mayjend Sutoyo pada 29 April sekitar pukul 17.15 WIB.Titik keramaian juga ada di Pasar Sruni yang merupakan pusat jajanan ramadan.(SAEFUR/EKSPRES) KEBUMEN - Sudah menjadi tradisi setiap bulan Ramadhan Pasar Sruni Alian menjadi pusat hunting takjil bagi masyarakat sekitar Kecamtan Alian dan Poncowarno. Namun disituasi Pandemi Covid-19 ini adanya himbauan pemerintah kepada masyarakat untuk mewajibkan memakai masker dan menjaga physical distancing belum sepenuhnya dilaknanakan bahkan ketegasan himbauan tersebut sepertinya kurang diindahkan. Beraneka makana dan takjil tersedia di Pasar Sruni. Pasar yang berada pertigaan Desa Bojongsari Kecamatan Alian itu setiap bulan ramadhan selalu dipadati ribuan masyarakat. Terutama saat menjelang buka puasa mereka berbondong-bondong mencari takjil. Ragam pedagang takjil dan makanan berjajar memanjang disetap sudut jalan, mereka menjajakan makanan mulai cemilan ringan, makanan manis hingga makanan berat. Tak sed Jika kepadatan selalu terjadi Selain menjadi tradisi, ditengah Pandemi Covid-19 ini masyarakat dengan penghasilan ekonomi UMKM memaksa untuk tetap berjualan meraup keberkahan Ramadhan. Bahkan sepertinya mereka tak kenal takut akan resiko tertularnya wabah Covid-19. "Gimana lagi, mumpung puasa ramai pembeli, kalau nggak dagang saya nggak dapat penghasilan, hanya bisa berdoa mas semoga virus corona tidak kesini," kata Rahman (35) salah satu pedagang takjil di Pasar Sruni Alian. Selai itu, melihat kebutuhan bulan puasa masyarakat juga tak bisa membendung untuk mencari menu buka puasa meski pandemi Covid-19 masih mewabah. Namun tak sedikit masyarakat yang belum menggunakan masker dan menjaga jarak untuk mengurangi penyebaran dan penularan covid-19. "Puasa inginya berbuka dengana keluarga, seperti biasa sore saya beli takjil, es dan cemilan untuk berbuka puasa, meski sedikit khawatir sekarang sudah banyak perantauan yang pulang kampung, banyak dari masyarakat yang ikut belanja tidak memakai masker," kata Dian (28) salah satu warga Desa Seliling Kecamaatan Alian. Sementara itu, Ahmad Rohman (26) salah satu warga Kecamatan Alian mengatakan, sebagai generasi muda ia merasa miris melihat masyarakat pedesaan yang belum mengindahkan himbaun pemrintah akan tata cara pencegahan dan penularan Covid-19. Ia menyebutkan disidi lain Pemerintah Kabupaten Kebumen belum menindak dan menghimbau secara tegas akan pencegahan penularan Covid-19. "Saya prihatin banyak masyarakat yang belum manut, pemerintah juga kurang tegas kepada masyarakat, mereka seperti dibiarkan saat tidak memperdulikan bahaya penularan Covid-19," katanya. Ia berharap ketegasan dari pemerintah akan himbauan terus digencarkan melihat kondisi kasus positif di Kabupaten Kebumen terus bertambah. "Kasus positif di kebumen saat ini terus bertambah, ini butuh ketegasan dan bersama-sama pemerintah dan masyarakat untuk benar-benar menerapkan himbauan agar mencegah penularan dan corona di kebumen segera berakhir," ujar pemuda yang aktif diorganisasi relawan itu. (Fur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: