Tembok Belakang Samsat Roboh Diterjang Banjir

Tembok Belakang Samsat Roboh Diterjang Banjir

Puluhan KK Dievakuasi KEBUMEN - Akibat tak kuat menahan beban genangan air di halaman samsat kebumen, pagar sepanjang sekitar 10 meter berada di belakang kantor samsat ambruk rata dengan tanah, Rabu (16/1/2019) Informasi yang berhasil dihimpun Ekspres peristiewa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB saat hujan deras. Kejadian ini membuat halaman kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) tergenang air. Bendahara Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Try Eddy Utomo SE, membenarkan kejadian itu. "Sejak di Kebumen baru kali ini samsat banjir. Kalau tembok tidak ambrol mungkin sudah masuk ruangan kerja," katanya kepada Ekspres Rabu sore. Edy mengatakan banjir dikarenakan air hujan yang terlalu deras dari Jalan Tentara Pelajar masuk lurus ke arah mushola kantor samsat. Itu karena posisi lebih rendah dari jalan raya, sehinga air membludak masuk hingga saluran pembuangan tak mampu menampung debit air. "Banyaknya air hingga tembok terkikis dan roboh," ungkapnya. Selain itu dari kejadian tersebut membuat tower jaringan putus dan ambruk sementara bangunan bagian bawah belakang mulai tergerus oleh air. "Akibat gerusan Sebagaian ruangan ada yang retak diruang sidang, namun untuk pelayanan tetap berjalan lancar tidak terganggu," kata Edy. Puluhan KK Dievakuasi Sementara itu Bupati Yazid Mahfudz, meninjau sejumlah lokasi di Kebumen yang diterjang banjir, Rabu (16/1). Peninjauan dilakukan usai Wakil Bupati membuka Rakor Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D). Turut mendampingi, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, Komandan Kodim 0709 Letkok Inf Zamril Piliang, Sekda Ahmad Ujang Sugiono, Kepala Pelaksana BPBD Eko Widianto, Kepala Dinas Sosial PPKB HA Dwi Budi Satrio, serta sejumlah pejabat lainnya. Peninjauan pertama dilakukan di Jembatan Sruni yang terletak di Desa Bojongsari, Kecamatan Alian. Ditempat ini, Wakil Bupati bersama rombongan memantau debit air Sungai Kedungbener yang meningkat tajam. Setelah itu memantau Pondok Pesantren Nurul Hidayah di Desa Bandung, Kecamatan Kebumen. Pondok pesantren ini tergenang air hingga mencapai 80 centimeter. Bahkan Masjid Assu'adah yang terletak di Komplek ponpes ini menjadi tempat evakuasi warga sekitar yang menjadi korban banjir. Sedikitnya 18 KK dievakuasi ke dalam masjid ini, terutama anak-anak dan ibunya hingga lansia. Informasi yang diterima di lokasi, di sekitar Pondok Pesantren Nurul Hidayah terdapat 2 RW di Desa Bandung dan 3 RW terendam banjir. Penyebabnya, karena Sungai Kedungbener di sekitar tempat tersebut meluap. Tim SAR gabungan diterjunkan langsung untuk membantu mengevakuasi warga setempat. Kemudian, Wakil Bupati dan rombongan memantau tanggul Sungai Telomoyo di Desa Adiluhur, Kecamatan Adimulyo yang jebol. Akibatnya, ratusan hektar sawah warga tergenang air. Yazid Mahfudz, meminta warga agar waspada ketika hujan turun selama 2 jam berturut-turut tanpa henti. Selain itu, ia meminta para camat yang ada di Kabupaten Kebumen agar segera melaporkan kondisi wilayahnya. "Kalau cepat laporannya penanganannya juga akan lebih cepat," tegasnya. Sementara itu, setidaknya enam kecamatan di Kabupaten Kebumen terendam banjir usai hujan deras yang turun sejak Selasa (15/1) malam. Meski tak ada korban jiwa, sejumlah warga harus mengungsi akibat peristiwa ini. "Curah hujan tinggi sejak tadi malam. Menyebabkan beberapa sungai meluap. Seperti Sungai Kedungbener meluap mengenai Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen," terang Kepala BPBD Kebumen, Eko Widianto. Adapun Sungai Karanganyar, Abang, dan Ketek yang ikut meluap sehingga membuat beberapa titik tanggul jebol. Mengakibatkan Kecamatan Karanganyar, Adimulyo, dan Kuwarasan terendam. "Terus yang di Buayan itu Kali Purbowangi juga berdampak di selatan Desa Rangkah," ujarnya.(ori)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: