Warga Ambal Kebumen Jadi Korban Ledakan Mortir Nyasar
KEBUMEN - Seorang warga RT 2 RW 4 Desa Entak Kecamatan Ambal, Bedor (30), menjadi korban ledakan mortir saat TNI melakukan latihan di pesisir selatan. Akibat kejadian itu, Bedor harus dilarikan ke rumah sakit, Kamis (8/9). Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat ini Bedor sedang mencari rumput di pesisir selatan. Namun di tempat itu terdapat mortir nyasar. Bedor yang berada di sekitar 50 meter dari titik ledakan, tangan kanannya terkena serpihan mortir. “Dia terkena serpihan mortir, tangan kanannya luka,” tutur Masrun (25), warga yang ada di tempat kejadian. Menurutnya, selama ini tidak pernah ada mortir di ladang. Sebab area tersebut merupakan daerah aman. Saat kejadian terdapat beberapa orang yang berada di lokasi, namun hanya Bedor yang menjadi korban. Kepala Desa Entak, Sapari mengatakan, setelah ledakan Bedor lantas dilarikan Puskesmas Ambal. Namun puskesmas tidak sanggup menanganinya, hingga Bedor dirujuk ke RSUD Dr Soedirman Kebumen. Ternyata RSUD juga tidak sanggup menangani, Bedor pun dirujuk ke rumah sakit TNI Magelang. Dijelaskan, Bedor mengalami luka di bagian lengan kanannya. Luka itu karena terkena serpihan mortir yang meledak saat latihan TNI. "Saya tidak tahu persis lukanya seperti apa, yang jelas RSUD tidak sanggup menangani,” ungkapnya. Berdasarkan penelusuran, titik ledakan berada di ladang ubi kayu yang baru ditanam. Di bekas ledakan masih terdapat beberapa serpihan alumunium berukuran kecil. Selain itu juga terdapat ekor mortir yang juga terbuat dari alumunium. Dalam motir tersebut bertuliskan kode SSC84DO10-026 M149. Sementara dibagian bawah mortir (titik picu) terdapat kode M71A2 HWY 09B011-063. Tumijo, warga lainnya mengatakan, daerah tersebut merupakan wilayah aman. Jika ada latihan biasanya TNI akan memasang bendera merah. Jika ada bendera, warga tidak mungkin berani berada lokasi tersebut. “Warga tidak mungkin berada di dalam jangkuan peluru, namun ini tidak ada tanda sama sekali,” ujarnya. (mam/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: