Korban Diterkam Harimau dari Belakang, TRMS Serunglimas Ditutup Sementara, Bakal Dilakukan Evaluasi

Korban Diterkam Harimau dari Belakang, TRMS Serunglimas Ditutup Sementara, Bakal Dilakukan Evaluasi

GARIS POLISI: Bagian depan pintu masuk kandang diberi garis polisi. Saat ini TRMS Serulingmas ditutup sementara untuk penyelidikan lebih lanjut. DARNO/RADARMAS BANJARNEGARA – Penyebab meninggalnya perawat satwa di Perumda TRMS Serulingmas Lulut Dwi Prasetya (35) saat memberi makan harimau, masih dalam penyelidikan. Untuk itu, obyek wisata Serulingmas sementara ditutup untuk pengunjung. Berdasarkan keterangan KBO Satreskrim Polres Banjarnegara Ipda Saripin, korban diterkam dari belakang ketika memberi pakan harimau. “Setelah selesai memberi pakan, korban hendak keluar. Ternyata pintu kandang harimau tidak tertutup. Korban keluar, harimau tiba-tiba langsung menerkam dari belakang,” jelasnya. Akibat terkaman harimau, korban mengalami luka pada leher dan perut. Korban meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB. Tiga jam setelah diterkam harimau. Sementara itu Direktur Perumda TRMS Serulingmas Lulut Yekti Adi menjelaskan, korban diserang harimau saat sedang melaksanakan tugas rutin memasukkan satwa, memberi makan, dan membersihkan kandang. Dikatakan, setelah diserang Harimau Benggala jantan bernama Darma, korban berteriak dan terdengar oleh rekan perawat satwa. Dia menyebut setelah diserang, korban ditarik ke kandang display oleh harimau. Kandang display merupakan kandang dimana pengunjung bisa melihat harimau. Kandang ini dikelilingi pagar besi yang tinggi. Rekan-rekan korban yang melihat, berusaha menggiring harimau kembali ke kandang tidurnya. https://radarbanyumas.co.id/ini-enam-fakta-karyawan-trms-serulingmas-tewas-diterkam-harimau-lagi-bersihkan-kandang-dicakar-dari-belakang/ "Kurang lebih 15 sampai 30 menit, akhirnya harimau masuk ke kandang tidur,” jelasnya. GARIS POLISI : Bagian depan pintu masuk kandang diberi garis polisi. Saat ini TRMS Serulingmas ditutup sementara untuk penyelidikan lebih lanjut. DARNO/RADARMAS Lulut menegaskan, korban tidak dimakan harimau. Namun diserang kemudian ditarik keluar ke kandang display. Pada tubuh korban terdapat luka gigitan pada leher dan cakaran. “Tidak sampai dimakan, dengan bukti tidak ada satu anggota badan pun yang hilang. Masih lengkap," tandasnya. Menurut dia, korban kemungkinan meninggal dunia karena kehabisan darah. "Peristiwa penyerangan ini terjadi karena naluri binatang buas. Bukan karena harimau tersebut sedang birahi," tuturnya. Mengenai peristiwa yang terjadi di TKP, Lulut juga belum mengetahui secara pasti karena masih dalam penyelidikan dari kepolisian dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Untuk keperluan penyelidikan, kebun binatang Serulingmas ditutup sementara. Pembukaan kembali akan diumumkan menyusul," terangnya. Diketahui, Darma yang menyerang korban merupakan Harimau Benggala jantan yang berasal dari Kebun Binatang Semarang pada 31 Mei 2019. Darma didatangkan ke TRMS Serulingmas agar tidak terjadi perkawinan sedarah atau inbreeding. Lulut menegaskan, harimau menyerang bukan karena kekurangan pakan. Pemberian pakan sudah sesuai standar. “Kami diawasi BKSDA, dan kami ada suplier pakan yang setiap hari menyuplai pakan sesuai dengan porsinya. Kami ada nutrisionisnya, ada aturan tertentu jumlah pakan yang kita berikan,” jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/serangan-harimau-di-trms-serulingmas-karena-naluri-binatang-buas/ Terpisah, Plh Bupati Banjarnegara Syamsudin mengatakan, peristiwa tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi. Peristiwa pertama terjadi beberapa tahun lalu sebelum Serulingmas menjadi Perumda. Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi. "Tadi pagi sudah saya panggil, saya berikan perhatian agar selalu diingatkan. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," harapnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: