Pengungsi Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Kesulitan Elpiji dan Perlengkapan Mandi

Pengungsi Bencana Tanah Bergerak di Banjarnegara Kesulitan Elpiji dan Perlengkapan Mandi

Para pengungsi bencana tanah gerak di Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa membutuhkan bantuan. BANJARNEGARA - Perlengkaan mandi dan gas elpiji menjadi kebutuhan mendesak bagi para pengungsi bencana tanah gerak di Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa. Selain logistik, para pengungsi juga membutuhkan dukungan psikologis serta pendampingan pelayanan lainya. Mengingat tidak ada yang tahu situasi darurat kapan akan berakhir. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam PMI Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan kebutuhan dasar untuk para pengungsi mulai berdatangan dari para donatur. Untuk sementara pasokan logistik cukup untuk lima hari mendatang. "Sementara stock logistik aman, hanya beberapa aitem seperti gas elpiji hingga saat ini kami masih kesulitan," ungkapnya, Senin (14/12). https://radarbanyumas.co.id/tanah-bergerak-di-sunyalangu-dan-karanggintung-belum-dapat-ditangani/ Gas elpiji sangat urgent dan diperlukan untuk pelayanan dapur umum yang memenuhi kebutuhan para pengungsi dan relawan selama masa tanggap darurat. Selain itu, kebutuhan lain yang saat ini masih belum dapat dipenuhi adalah hygiene kit atau perlengkapan mandi untuk pengungsi dan warga terdampak. PMI Banjarnegara telah mendorong dan mendistribusikan paket perlengkapan mandi. Namun belum mampu mencukupi kebutuhan seluruh warga terdampak. Dukungan donatur dalam bentuk masker serta hand sanitazer juga sangat diperlukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 di kamp pengungsian dan di lokasi bencana alam. Karena masih dalam masa pandemi Covid-19, PMI juga terus memberikan edukasi kepada warga dan relawan akan pentingnya protokol kesehatan. Koordinator Lapangan PMI Banjarnegara dalam Tanggap Darurat Bencana (TDP) Suwidak Imam Priyuda mengatakan selain mendistribusikan perlengkapan mandi, PMI juga telah mendistribusikan perlengkapan bayi, susu dan vitamin untuk kelompok masyarakat rentan. "Kami mengutamakan kelompok masyarakat rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan lansia untuk mendapatkan layanan maksimal sesuai dengan standarisasi pelayanan," ujarnya. Kondisi pengungsi yang tentatif serta masih bergerak juga menjadi tantangan tersendiri bagi Petugas dilapangan untuk terus memberikan Pelayanan terbaik bagi masyarakat korban terdampak. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: