Serangan Kera Resahkan Warga Desa Pingit Banjarnegara, Perangkat Desa: Anehnya, Si Kera Ini Setelah Minum Nira

Kera. Ilustrasi BANJARNEGARA - Serangan kera meresahkan warga Desa Pingit Kecamatan Rakit. Kondisi ini sudah berlangsung lama. Jumlahnya yang mencapai ratusan, menghabiskan tanaman pertanian milik warga. Bahkan terkadang kera sampai masuk ke permukiman penduduk. Perangkat Desa Pingit Kecamatan Rakit Agus Parto mengatakan serangan kera ini berlangsung sejak lama. "Dari kakek-kakek saya aja sudah ada yang kera," ungkapnya. https://radarbanyumas.co.id/semut-teror-warga-pageraji-bpbd-sudah-disemprot-semut-masih-merajalela/ Dikatakan, kera ini menyerang tanaman seperti ketela, jagung dan pisang. Tak hanya itu, kera juga pandai mengambil nira kelapa milik penderes. Dia mengatakan kera bisa membuka mengambil nira dari pongkor dan mengembalikannya ke posisi semula. Untuk meminum nira, kera memasukkan tangannya ke nira dan menjilatinya. "Anehnya, si kera ini setelah minum (nira), dipasang lagi," ungkapnya. Penderes bisa mengusir kera dengan mercon. Namun dengan mengusir dengan mercon, justru membuat rugi. https://radarbanyumas.co.id/di-banjarnegara-luasan-satu-longsor-hingga-setengah-hektare-satu-rumah-rata-tanah/ "Orang nderes, biasanya pakai mercon untuk mengusir kera, tapi malah rugi," jelasnya. Menurut dia, serangan kera ini sulit diatasi. "Dulu wilayah Kejobong, kabupaten tetangga diburu pakai senjata. Lah setelah satu malam, paginya banyak luar biasa. Tambah banyak," ungkapnya. Saat ini, petani hanya bisa pasrah ketika tanamannya diserang kera. Meskipun demikian, petani tetap menanam ketela. "Untung-untungan, kalau tidak diserang ya bisa panen. Kalau diserang ya habis," jelasnya. Dia menambahkan jarak antara "sarang" kera dengan permukiman penduduk ini sebenarnya cukup jauh. Lokasinya di Sungai Pekacangan yang berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga. (drn/)

Sumber: