Trending, Dewa Kipas vs GM Irene, Ini Kisah Dari Awal Sejak Kalahkan Pecatur Internasional, Hingga Akun Dibeku
Dewa Kipas alias Dadang Subur saat melawan GM Irene di Podcast Deddy Corbuzier (Dok. IG Marstercorbuzier) Bagi yang tidak terlalu mengikuti kehebohan yang sempat terjadi di media sosial soal Dewa Kipas yang akan bertanding melawan grandmaster Irene Sukandar, ada baiknya kita ulas kembali sedikit di balik pembekuan akun Dewa Kipas di Chess.com. Akun pemilik nama asli Dadang Subur itu dibekukan usai mengalahkan Levy Rozman alias GothamChess, pemain catur internasional yang juga seorang komentator. Pria berkebangsaan Amerika Serikat itu nyaris tidak percaya dirinya yang sudah malang melintang di laga catur malah kalah oleh orang yang sama sekali baru, Dewa Kipas alias Dadang Subur. Bahkan namanya di Indonesia selama ini tidak terdengar sebagai seorang atlet catur. https://radarbanyumas.co.id/atta-halilintar-galau-orangtua-tak-hadiri-pernikahannya/ Sepanjang bermain online yang ditonton oleh belasan ribu orang kala itu, dia merasa ada yang tidak wajar dengan teknik permainan sangat jitu. Namun permainan tetap dilanjutkan sampai berujung kekalahan dirinya. GothamChess menduga ada yang tidak beres dari permainan yang ditunjukkan Dadang Subur saat bermain catur online kala itu. Apalagi tingkat kemenangannya sangat tinggi dengan akurasi mencapai 98 persen. Dewa Kipas bahkan mampu mengumpulkan 900 poin hanya dalam 2 minggu. Buntut dari kekalahan itu, GothamChess lantas melaporkan akun Dewa Kipas ke Chess.com dan berakhir dengan pembekuan Dewa Kipas di Chess.com. Melalui video wawancara bersama Deddy Corbuzier, Levy Rozman mengklarifikasi soal tudingan akun Dewa Kipas dibekukan akibat laporan yang dibuatnya. Dia mengatakan berapapun banyak laporan dibuat tidak akan dibekukan apabila tidak ada indikasi kecurangan. GothamChess menegaskan akun Dewa Kipas dibekukan karena dianggap ada yang tidak beres dalam permainan akun tersebut. Diduga permainan Dewa Kipas dioperasikan oleh bot. “Akunnnya ditutup bukan semata karena saya. Jika dilihat dari rekam jejaknya, akun itu menang 27 kali secara berturut dengan tingkat akurasi mencapai 98 persen. Tidak ada pemain catur bisa melakukan itu,” jelas GothamChess dikutip dari jawapos.com. Sementara itu, grandmaster Irene Sukandar yang diundang ke podcast Deddy Corbuzier mengatakan, berdasarkan grafik data yang ditunjukkan Dewa Kipas dalam permainannya, 95 persen permainannya dilakukan secara tidak fair. Namun andai saja permainan itu benar, katanya, seharusnya Dewa Kipas adalah juara catur dunia. “Dengan grafik permainan seperti itu seharusnya dia (Dewa Kipas) seharusnya juara dunia,” ucap Irene Sukandar. Dia sendiri butuh waktu sangat lama hingga 9 tahun untuk dapat menyandang gelar grandmaster catur wanita Indonesia. Seperti diketahui, kontroversi terjadi setelah Ali Akbar, anak Dadang Subur alias Dewa Kipas, membuat postingan di media sosial menyusul akun ayahnya dibekukan oleh Chess.com. Dalam postingannya, Ali menjelaskan akun ayahnya dibekukan usai menang tanding melawan Levy Rozman alias GothamChess. “Bapak gw berpikir kalau Levy ini agak meremehkan lawannya karena ketemu lawan yang enggak punya gelar master, jadi dia mainnya agak lengah. Nah, bapak gw memanfaatkan semua blunder yang dilakukan Levy buat menyerang,” kata Ali Akbar melalui unggahan media sosialnya. Buntut dari curhatan anak Dewa Kipas, banyak netizen memberikan rating rendah ke aplikasi Chess.com. Pertandingan Persahabatan Setelah ramai di media sosial hingga menyedot perhatian, akhirnya keduanya bertemu di Podcast Dedy Corbuzier. Pertandingan persahabatan catur antara Dewa Kipas dan grandmaster Irene Sukandar mencetak rekor ditonton secara live lebih dari 1 juta penonton di akun YouTube Deddy Corbuzier, kemarin. Babak pertama pertandingan dimenangkan oleh Irene atas Dewa Kipas. Posisi Iren juga diuntungkan karena ia memegang bidak catur warna putih sehinga bisa memulai lebih awal pertandingan. Namun kekalahan Dewa Kipas terjadi di babak pertama setelah ia melakukan blunder dengan memberikan gajahnya ke pihak lawan. Blunder ini membuat pemilik nama asli Dadang Subur menyerah dan kalah. ”Sudah jelas Iren akan menang sudah unggul satu perwira,” ucap Susanto, salah satu komentator. Sebelum pertandingan dimulai, wasit menjelaskan aturannya. Terdiri dari 4 babak dengan durasi 4 babak dengan durasi 10 menit. Deddy Corbuzier mengatakan bahwa Dewa Kipas tidak terbiasa main cepat. Mendengar hal tersebut, wasit langsung mematahkannya. “Kalau informasi kami terima kan Pak Dadang jago. Dari pengalaman Pak Dadang di akun Dewa Kipas, dia pintar main catur 10 menit,” kata wasit. Aturan lainnya, apabila terjadi remis, maka dimenangkan oleh bidak hitam. Saat memulai pertandingan babak pertama, Irene Sukandar terlihat gerogi. Sementara Pak Dadang tampak berusaha fokus. Babak kedua, Dewa Kipas mengambil kendali memegang bidak warna putih. Pada posisi kedua, Dewa Kipas dan Irene berusaha defensif. Namun di menit menit terakhir Dewa Kipas kembali melakukan blunder. Susanto mengatakan blunder yang dilakukan Dewa Kipas sedikit kurang mencerminkan dia seorang pemain profesional. ”Karena ada blunder yang total itu. Kalau pemain profesional bioasanya sangat jarang. Tapi blunder sisi manusia bisa aja terjadi. Demam panggung bisa juga karena kan dia biasa main di online,” tuturnya. Secara Total, Women Grandmaster Irene Kharisma Sukandar mengalahkan pemilik akun Dewa Kipas, Dadang Subur dalam pertandingan persahabatan di kanal Youtube Deddy Corbuzier. Setiap peserta seharusnya bertanding empat babak, dua kali putih dan dua kali hitam, dengan waktu pikir masing-masing 10 menit dan jeda antar babak 5 menit. Namun, pertandingan terhenti saat babak ketiga usai karena Dadang tidak ingin melanjutkan permainan. Irene akhirnya menang dengan skor 3-0. Menurut Grandmaster Susanto Megaranto yang menjadi komentator pada pertandingan tersebut, Dadang sejatinya bermain lebih aktif. Dadang lagi-lagi melakukan blunder, dan babak ketiga kembali menjadi milik Irene. Secara umum, GM Susanto melihat Irene bermain agresif. Akhiri Polemik Usai pertandingan, Dadang memuji permaianan dan pertahanan yang kokoh dari Irene. “Benar-benar tidak bisa ditembus,” ujar dia. Sementara, Irene mengaku sangat menikmati pertandingan tersebut. Terlepas dari itu, Irene berharap pertandingan persahabatan ini dapat mengakhiri polemik Dewa Kipas. “Setelah dari sini, please jangan ada yang menghujat Pak Dadang… Kita ke sini untuk persahabatan, bukan ajang pembuktian,” kata Irene. Perwakilan dari PB Percasi Hendry Djamal yang menjadi wasit dalam pertandingan itu juga berharap ajang tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran bersama demi catur Indonesia. Hadiah Catur Dewa Kipas Rp 100 Juta, GM Irene Rp 200 Juta Di sisi lain, Deddy mengatakan pertandingan persabahatan yang disiarkan secara langsung di akun YouTube miliknya itu ditonton lebih dari 1,3 juta orang. Dia juga menuturkan pertandingan yang digelar tatap muka atau offline tersebut telah memenuhi protokol kesehatan, dan telah dilakukan tes Covid-19 terlebih dahulu. Deddy memberikan hadiah sebesar Rp 200 juta untuk Irene pemenang. Dan Rp 100 juta bagi Dadang. Jumlah tersebut meningkat dari total Rp 150 juta yang diumumkan pada Sabtu (20/3). Dalam beberapa pekan terakhir, pemberitaan tentang kasus akun Dewa Kipas yang memenangkan pertandingan melawan pecatur luar negeri IM Levy Rozman (USA) dengan nama akun GothamChess ramai diperbincangkan. Hal itu muncul saat akun Dewan Kipas di-banned oleh chess.com yang kemudian mengakibatkan netizen Indonesia melontarkan komentar “menyerang” dalam berbagai akun medsos milik GothamChess dan chess.com, seperti di Twitter, Instagram dan juga YouTube. Netizen tidak terima akun Dewa Kipas di-banned. Deddy Corbuzier mengundang pemilik akun Dewa Kipas hadir dalam podcast-nya. Setelah surat terbukanya, Irene juga diundang dalam podcast Deddy Corbuzier. Tim podcast Deddy Corbuzier kemudian berinisiatif untuk membuat pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene yang berlangsung hari ini.(*/jawapos/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: