Petani Dawuhan Beralih Tanam Salak Pondoh

Petani Dawuhan Beralih Tanam Salak Pondoh

MERAWAT SALAK : Penasehat Kelompok Tani Peta Bumi Sejahtera Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa Sakim merawat tanaman salak pondoh miliknya BANJARNEGARA - Petani di Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa kini memilih tanaman salak pondoh. Alasannya, tanaman pangan seperti padi, jagung dan ketela hasilnya kurang memuaskan dan sering dirusak babi hutan. Penasehat Kelompok Tani Peta Bumi Sejahtera Desa Dawuhan Kecamatan Wanayasa Sakim mengatakan saat ini banyak petani yang sudah beralih membudidayakan tanaman salak pondoh. "Awal saya jadi kepala desa pada tahun 2013, banyak yang beralih dari tanaman padi, jagung dan ketela menjadi tanaman salak," kata dia, kemarin. Peralihan tanaman ini karena salak dinilai memiliki prospek yang lebih bagus. "Menanam sekali bisa sampai 30 tahun. Tidak harus olah lahan terus," papar pensiunan guru SD ini. Soal harga, juga tidak mengecewakan. "Bicara ukuran, salak sini nomor dua setelah Gununggiana," jelasnya. Ukuran yang besar ini disukai konsumen dan membuat harganya lebih stabil. "Kemarin per kilo Rp 4 ribu di tingkat petani. Kalau terendah Rp 1.800. Awal 2020 malah sampai Rp 5.300. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: