Komunitas Cagar Budaya Protes Rest Area Dieng
BANJARNEGARA - Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara memprotes pembangunan test area yang sedang dibangun di Dieng. Sebab lokasi tersebut ditemukan bebatuan yang diduga merupakan batu reruntuhan candi Prau. Bebatuan ini ditemukan saat pengalian tanah untuk pondasi rest area di lokasi tersebut. Pembina Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara Heni Purwono mendesak agar pemerintah menghentikan pembangunan rest area itu. "Candi Prau adalah candi yang monumental. Tertulis dalam buku History of Java yang ditulis Thomas Raffles yang terpublikasikan secara internasional," kata dia. Heni mengatakan pada tahun 1815, Candi Prau masih utuh. "Kenapa saat ini bekasnya tidak ada sama sekali," ungkapnya. Menurut dia, penemuan sangat menggembirakan. Sebab jika dapat direkontruksi, merupakan aset sejarah yang sangat bernilai. Menurut dia, pembangunan rest area ini harus dihentikan. Selanjutnya Balai Arkeologi meneliti dan mengkaji temuan ini. "Jika ini merupakan temuan bernilai sejarah, maka harus dihentikan, dan rest area dibangun di tempat lain yang tidak ada cagar budayanya. Namun jika tidak bernilai, pembangunan rest area bisa dilanjutkan," ujarnya. Kepala UPT Dieng Aryadi Dewanto mengatakan bebatuan yang ditemukan kemungkinan merupakan reruntuhan dari Candi Prau atau Tembok Sikelir. Tembok Sikelir ini dulu mengelilingi komplek candi sebagai area peribadatan. Tinggi tembok ini dulunya 15 sampai 20 meter. "Tembok ini dulunya ada lima lapis dan bertingkat-tingkat," paparnya. Namun saat ini hanya satu tingkat saja. Menurut dia, batu yang ditemukan ini merupakan temuan bersejarah. Namun bukan instu, artinya batuan tersebut telah dipindahkan dari suatu tempat. "Karena kalau dilihat batu insitu seperti Darmasala yang ada di Komplek Candi Arjuna, antara batu dengan batu tidak ada spasi apapun. Kalau sekarang ada," jelasnya. Dari batu yang telah dikumpulkan, belum terlihat ada profil candi. "Dimungkinkan pucuk pagar dan juga dinding serta pondasi Darmasala," ujarnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: