Pengeringan Irigasi Berdampak Luas

BANJARNEGARA - Pengeringan irigasi berdampak luas. Dengan pola 10 hari mengalir dan 10 hari kering, membuat kolam dan lahan pertanian kekurangan air. Pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya, pola yang digunakan sembilan hari mengalir dan lima hari kering.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Totok Setya Winarna mengatakan pengeringan sangat berpengaruh pada sektor perikanan.
"Pengeringan sangat berdampak pada penurunan produktivitas ikan. Penurunan sampai 20 persen," paparnya.
Penurunan produksi ini lantaran petani ikan tidak bisa melakukan pembesaran atau pemijahan karena pasokan air yang menurun. "Kepada teman-teman petani ikan yang punya indukan supaya dipindahkan sampai menunggu air ada. Kalau yang punya usaha pemijahan juga agar ditunda," paparnya. Menurut dia, pengeringan ini juga berdampak pada ketersediaan air untuk pertanian dan rumah tangga. Di sejumlah wilayah, air sumur mengering ketika irigasi tidak mengalir.
Sedangkan pada tanaman pangan, kemarau telah membuat 77 hektar lahan mengalami puso. Lahan yang puso ini sebagian besar adalah tanaman padi. Sebagian lainnya tanaman jagung dan kedelai.
Menurut Totok, puso ini tidak terlepas dari pola tanam oleh petani. "Kalau pola tanam yang betul, sebetulnya sudah panen. Petani banyak yang tidak menggunakan sistem petuk. Padi dipanen baru bikin persemaian," ujarnya. Seharusnya, sebelum panen petani sudah membuat persemaian terlebih dahulu. Sehingga begitu panen, bisa langsuh olah lahan dan tanam. Pola semacam ini bisa menghemat waktu sampai 21 hari. "Kalau pakai sistem petuk, puso bisa diantisipasi," paparnya.
Solusi lain dengan menanam varetas padi yang umurnya pendek. "Seperti Ciherang dan Gogo yang tahan kekeringan. Kalau Ciherang kurang dari 90 hari. Kalau varietas yang lain bisa sampai 100 hari," lanjutnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: