Warga Masih Tunggu Hunian Relokasi

Warga Masih Tunggu Hunian Relokasi

RELOKASI : Hunian relokasi korban tanah gerak pada awal 2018 silam, dibangun di atas tenah bengkok menggunakan rangka beton pracetak.ISTIMEWA BANJARNEGARA - Hingga kini warga Desa Bantar Kecamatan Wanayasa masih tinggal di pengungsian. Mereka menunggu hunian relokasi bisa segera ditempati. Kepala Desa Bantar Kecamatan Wanayasa, Eko Purwanto mengatakan, pembangunan hunian relokasi mulai dibangun oleh pemerintah. Namun pembangunannya berlangsung secara bertahap. Pada tahap pertama, pembangunan rangka beton pracetak. Dia mengatakan, bantuan rangka beton pracetak ini berasal dari pemerintah provinsi, masing-masing senilai Rp 10 juta. "Ada 51 unit rumah yang dibangun," kata dia, Senin (13/5). Rumah ini dibangun untuk menampung 47 KK warga Dusun Pramen Desa Bantar dan empat KK warga Dusun Sikenong Desa Bantar yang menjadi korban tanah gerak pada awal 2018 silam. Hunian relokasi ini dibangun di tanah bengkok. Dalam musibah tanah gerak itu, ada 176 jiwa yang menjadi korban dan harus mengungsi. Dia berharap pembangunan rumah tipe 36 untuk merelokasi warga ini kembali bisa dilanjutkan. "Saat ini masih berupa rangka, pembangunan menunggu anggaran," jelasnya. Sementara terkait fasilitas umum seperti mushola atau masjid, saat ini belum dibangun. Menurut dia, saat ini sudah ada bantuan dari KUA senilai Rp 25 juta. Namun pembangunannya belum mulai dilaksanakan. Menurut dia, pembangunan mushola sangat penting. Sebab masjid terdekat jaraknya 500 meter dari hunian relokasi. "Masjid terdekat ada di SD Negeri 1 Bantar. Sehingga di hunian relokasi ini akan dibangun mushola," jelasnya. Sedangkan fasilitas lain seperti sanitasi juga akan dibangun menyusul. "Akan dibangun IPAL Komunal. Tapi nanti setelah hunian ditempati. Anggarannya terpisah dengan pembangunan relokasi," imbuhnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: