Gabah Anjlok, Petani Kesulitan Jual Panen
JEMUR : Seorang petani menjemur gabah yang baru dipanen, Senin (1/4). Ketidakpastian harga gabah, membuat petani kesulitan menjual hasil panennya. Darno/Radarmas BANJARNEGARA - Petani padi mengeluh lataran kesulitan menjual hasil panennya. Pasalnya, para tengkulak enggan membeli gabah mereka karena harga gabah yang cenderung turun. "Kami petani yang di desa bingung. Apakah ada permainan dari tengkulak besar. Panen sudah hampir selesai se Kecamatan Susukan. Kami kesulitan menjual gabah karena pedagang takut merugi," kata petani asal Desa Demasari Kecamatan Susukan, Suratno Hamid kemarin. Menurutnya, harga gabah terus menurun. Sehingga pedagang enggan membeli karena tidak mau menanggung rugi. "Harganya gabah turun terus. Sore ini informasinya gabah Legawa sudah di angka Rp 410 ribu per kuintal, IR Rp 420 ribu per kuintal," kata dia, Senin (1/4) sore. Padahal sehari sebelumnya, harga gabah jenis Legawa masih berada di angka Rp 440 ribu per kuintal dan IR 64 450 ribu per kuintal. "Harga sudah murah. Itupun jarang pedagang yang mau beli karena pedagang sudah rugi saat membeli gabah kemarin," imbuhnya. Anggota DPRD Banjarnegara, Galih Pamungkas mengatakan, kondisi ini membuat petani gelisah. Kondisi yang tidak menentu ini, dikhawatirkan dimanfaatkan tengkulak atau pedagang besar untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya. "Kondisi yang tidak menentu membuat petani yang mau jual gabah juga tidak bisa karena tidak ada harga acuan. Pedagang mau beli juga tidak bisa karena takut rugi," jelasnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: