Wisata Bukit Tampomas Terus Digenjot

Wisata Bukit Tampomas Terus Digenjot

BANJARNEGARA - Obyek wisata Bukit Tampomas yang belum lama dibuka terus menyita perhatian wisatawan. Bahkan tingkat kunjungan cukup tinggi. Bisa mencapai 100 hingga seribu pengunjung perhari pada saat libur. Ketua Kelompok Sadar Wisata Tampomas, Andika Dwi Prasetyo menuturkan, penataan Tampomas mulai dilakukan. Selain pengelolaan dengan badan hukum yang jelas, dengan dibentuknya kelompok sadar wisata (Pokdarwis), obyek wisata tesebut juga mendapatkan peremajaan fasilitas dan infrastruktur. EKSOTIS : Wisata Bukit Tampomas menawarkan wisata alam yang eksotis dengan danau yang dikelilingi tebing . Upaya yang dilakukan yakni dengan menambah fasilitas di sekeliling danau, antara lain dengan dibangunnya gazebo, dermaga wisata, mushala, dan penataan pedagang. Hal itu dilakukan supaya pengunjung lebih nyaman berada di sana. Pedagang di sekitar Tampomas juga diatur untuk menjaga ketertiban, kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitarnya. Pemerintah desa juga telah membangun akses masuk ke lokasi wisata. Dari yang tadinya hanya sebatas jalan batu, sekarang pengunjung dapat menjangkau lokasi dengan kondisi jalan yang mulus. "Akses lokasi mulus," kata Andika. Ia pun tengah mengupayakan supaya kendaraan bermuatan berat seperti diketahui wilayah tersebut merupakan daerah tambang dengan banyak kendaraan besar, untuk tidak melintasi jalan yang baru selesai dibangun. Tujuanya supaya jalan lebih awet. Selain penambahan fasilitas, Andika dan kelompoknya juga memperhatikan aspek keamanan bagi wisatawan yang mengunjungi tampomas. Diantaranya menyediakan pelampung karena danau yang ada di sekitarnya punya kedalaman hingga lima meter. Bukit batu disekeliling danau yang kerap dijadikan medan panjat tebing serta repling juga diwajibkan berpengaman lengkap. "Keselamatan tetap nomor satu," ujar Andika kepada Radarmas. Untuk mengunjungi Bukit Tampomas, Pokdarwis Gentansari hanya mengenakan biaya Rp. 5.000 untuk motor dan 10.000 untuk kendaraan roda empat. Tanpa menghitung jumlah penumpangnya. Andika menuturkan ia tidak ingin memberikan tarif yang mahal bagi pengunjung. Biaya itupun hanya digunakan terbatas untuk pengelolaan dan pengembangan wisata. Belum mengeja keuntugnan.(her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: