Ingin Mengubah Nasib, Ratusan Warga Banjarnegara Ikut Ujian Paket C

Ingin Mengubah Nasib, Ratusan Warga Banjarnegara Ikut Ujian Paket C

BANJARNEGARA – Ada sejumlah alasan yang menjadi latar belakang ratusan warga mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan paket C. Selain kerena kebutuhan pendidikan, ada pula peserta yang mengaku ingin mendapatkan ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Salah satunya diutarakan Wahidin warga Desa Winong Kecamatan Bawang. Pria yang setiap hari bekerja sebagai penjual sayur ini, mengaku ingin mengubah nasibnya dengan mengantongi ijazah SMA. Bahkan, dia membawa gerobak sayura miliknya saat datang ke lokasi Ujian Nasional di SMK Cokroamonoto 1 Banjarnegara, Minggu (16/4). “Kalau hanya mempunyai ijazah SMP masih sulit untuk mencari pekerjaan. Makanya, saya memutuskan untuk mengikuti program paket C,” ujarnya, kemarin. Rencananya setelah mendapatkan ijazah SMA, dia akan langsung melamar pekerjaan di perusahaan swasta maupun mengikuti seleksi perangkat daerah. Meski diaa mengakui tidak begitu menguasai materi, namun Wahidin tidak ada persiapan khusus jelang pelaksanaan Ujian Nasional. “Dara mata pelajaran yang diujikan, paling sulit itu Bahasa Inggris dan Matematika. Untuk, Bahasa Inggris, saya belajar dari istri saya karena pernah bekerja di Hongkong sebagai TKW,” ungkapnya. Peserta lainnya, Suradi, mengaku ikut ujian paket C karena tuntutan aturan. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Simbang Kecamatan Mandiraja ini, rela selesai paling akhir untuk mendapatkan nilai terbaik. “Saya termasuk yang paling tua di antara peserta ujian nasional paket C ini,” kata Suradi yang saat ini sudah berusia 60 tahun itu. Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara, Supriyadi mengatakan, jumlah peserta yang terdaftar sebagai peserta Ujian Nasional tahun ini sebanyak 573. Hanya, sebagian peserta tidak hadir dengan berbagai alasan. “Jumlah yang tidak hadir tidak sama. Untuk Minggu (16/4) ada 154 peserta Ujian Nasional yang tidak hadir. Ada yang karena sakit, ada juga yang informasinya tidak mendapat ijin dari tempat mereka bekerja,” jelasnya. Ujian dilaksanakan empat hari yakni Sabtu (15/4), Minggu (16/4), dan sepekan kemudian Sabtu (22/4) Minggu (23/4). Adapun mata pelajaran yang ujikan yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Geografi, Sosiologi, Bahasa Inggris, Ekonomi dan Pendidikan Kewarganegaraan. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: