Embun Upas Ancam Tanaman Kentang, Petani Dieng Terancam Merugi

Embun Upas Ancam Tanaman Kentang, Petani Dieng Terancam Merugi

BANJARNEGARA - Para petani kentang di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, terancam gagal panen. Sejak beberapa hari terakhir, di wilayah ini turun hujan es atau biasa disebut embun upas oleh warga setempat. Embun-Upas-Ancam-Tanaman-Kentang Kapala Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur, Slamet Budiono mengatakan, fenomena alam berupa embun es atau dikenal dengan istilah embun upas di musim kemarau merupakan peristiwa alam yang paling ditakuti petani kentang. “Karena saat ini suhu udara di wilayah Dieng sangat dingin, sekitar lima derajat celsius pada malam hari. Hal ini mengakibatkan turunya embun upas,” ujarnya. Menurut dia, kondisi ini berdampak pada tanaman kentang yang terkena embun upas akan layu. Selanjutnya tanaman menjadi kering dan mati beberapa hari kemudian. “Kalau sudah seperti ini tidak bisa diselamatkan dengan cara apapun,” ujarnya. Menurutnya Slamet, hingga saat ini belum ditemukan cara efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Ketika tanaman terkena embun tersebut, petani hanya bisa pasrah. Paling, lanjut dia agar tidak terkena langsung embun upas, para petani berupaya membuat naungan dari lembaran plastik. “Agar embun upas tidak langsung ke tanaman,” kata dia Selain itu, cara lain yakni dengan mengatur waktu tanam agar pada musim kemarau ladang kosong atau sudah panen. Selain menghancurkan tanaman kentang, embun upas juga menyebabkan tanaman wortel dan beberapa jenis sayuran lainnya membusuk. Fenomena alam ini menjadi ancaman bagi para petani setiap musim kemarau, yakni antara bulan Juni hingga Agustus. “Para petani hanya bisa berharap agar embun upas tidak terus menerus turun. Karena jika terlalu sering kena embun upas maka bisa dipastikan para kentang di dataran tinggi Dieng akan merugi,” tambahnya. (uje)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: