BANJARNEGARA: 2 Ribu Peserta Pawai Taghrib Ramadhan

BANJARNEGARA: 2 Ribu Peserta Pawai Taghrib Ramadhan

YPIC BANJARNEGARA BANJARNEGARA- Menyambut datangnya bulan puasa, Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto (YPIC) Banjarnegara menyelenggarakan Taghrib Ramadhan 1437 H. Acara yang dipusatkan di Alun-alun Banjarnegara ini diikuti 2.000 peserta, Selasa (24/5) pagi. Taghrib diikuti oleh pengurus yayasan, guru, karyawan dan para siswa sekolah dan madrasah Cokroaminoto Banjarnegara. Acara juga dimeriahkan oleh group rebana dari SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara. Ketua Umum YPIC Banjarnegara, H Triono mengatakan Taghrib Ramadhan ini merupakan even yang rutin diselenggarakan menjelang bulan puasa. "Taghrib ini adalah agenda tahunan untuk mengingatkan bahwa bulan suci akan segera hadir. Ini agenda tahun kedua," kata dia. Menurut dia, Ramadhan merupakan tamu agung yang harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga ummat Islam bisa menjalani rangkaian ibadah dengan sempurna. Dalam Taghrib Ramadhan ini, YPIC Banjarnegara juga memberikan pembekalan kepada para siswa. Taghrib ini diikuti oleh siswa MI, SMP, SMA dan SMK dibawah naungan YPIC Banjarnegara. Antara lain MI Cokroaminoto Kebutuh Jurang, MI Cokroaminoto Kebutuh Duwur, MI Cokroaminoto Gentansari, SMP Cokroaminoto Pagedongan, SMP Cokroaminoto Banjarnegara, SMA Cokroaminoto, SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara dan SMK Cokroaminoto 2 Banjarnegara. "Kami memberi pembekalan kepada mereka, karena siswa yang nota benenya merupakan generasi muda masih memerlukan pembinaan. Baik melalui pendekatan agama maupun moral," urainya. Triono berharap Taghrib yang diselenggarakan oleh YPIC Banjarnegara ini membuat suasana jelang puasa semakin kondusif. "Kami juga berharap sinergi pemerintah daerah agar nuansa Islami menjeng Ramadhan semakin terasa," ucapnya. Ketua Bidang Dakwah YPIC Banjarnegara, Sukarno Nursalim mengatakan bulan suci Ramadhan merupakan pemimpin bulan. Banyak keutamaan pada bulan suci ini. Diantaranya pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan hingga 70 kali. Sukarno mengatakan tagrib juga merupakan ajang introspeksi diri. "Hal apa yang perlu kita lakukan untuk memperbaiki diri," kata dia. Sukarno berpesan puasa mengajarkan bahwa makan untuk hidup dan memperkokoh jati diri sebagai seorang muslim. Jika sebaliknya, hidup untuk makan, maka seseorang akan gelap mata dan aji mumpung. "Puasa mengajarkan kita menjadi pribadi yang sabar menghadapi ujian dan fitnah serta realitas," ungkapnya. Hal ini bisa diraih melalui pembelajaran disiplin yang dilatih melalui puasa. "Keberhasilan akan diraih jika disiplin. Kedisiplinan ini dilatih selama kita berpuasa," paparnya. (drn/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: