Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Akan Diperluas Hingga 39 Ha

Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Akan Diperluas Hingga 39 Ha

BAKAL DIPERLUAS: Kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Selasa (19/7) (Rayka/Radarmas) - KUD Mino Saroyo Cilacap Jadi Percontohan - Program Korporasi Petani Nelayan CILACAP - Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap rencananya bakal diperluas hingga 39 hektare. Hal itu diharapkan mampu menampung kapal yang menangkap ikan di Samudera Hindia dan laut lepas menjadi lebih maksimal. Perluasan tersebut nantinya akan diaplikasikan melalui pembangunan pelabuhan baru. Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Imas Masriah mengatakan semakin banyak kapal yang berpangkalan di PPS Cilacap, maka akan semakin banyak nelayan yang beroperasi. Hal itu akan memicu pertumbuhan koperasi-koperasi nelayan baru yang bisa membawa kesejahteraan bagi nelayan di Cilacap. "Saya harap ekonomi nelayan bisa tumbuh disini (PPS Cilacap). Apalagi PPS Cilacap merupakan satu-satunya pelabuhan kelas satu di sepanjang garis pantai selatan Pulau Jawa," kata Imas. Selain itu, untuk menunjang produktivitas nelayan, disiapkan juga role mode program korporasi petani nelayan pada tahun 2022. Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap nantinya akan menjadi percontohan, untuk mencapai target 500 koperasi modern pada tahun 2024 mendatang. Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap Untung Jayanto mengatakan, ada delapan kelompok nelayan yang berada di KUD Mino Saroyo. Saat ini ada 8.441 nelayan yang terdaftar sebagai anggota di KUD Mino Saroyo. Untung mengatakan, seiring tahun pengelolaan TPI yang dilakukan oleh KUD tersebut selalu ada peningkatan hasil lelang. Tercatat, sejak TPI Cilacap dikelola KUD Mino Saroyo mulai 2010, hasil lelang meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2009 saat TPI masih dikelola Pemda Cilacap, hasilnya hanya mencapai Rp 22 miliar. Namun, sejak 2010 hasil lelang meningkat drastis. Tahun 2014 mencapai Rp 70 miliar, tahun 2016 hasil lelang sebesar Rp 45 miliar. Di tahun 2017 melonjak lagi menjadi Rp 75 miliar. Sedangkan di tahun 2021 lalu volume produksi mencapai 17.900 ton, dengan perputaran uang mencapai Rp 76 miliar. Dengan komoditas utamanya, ikan layur, tuna, cakalang dan udang. https://radarbanyumas.co.id/upayakan-pemulihan-ekonomi-program-pembangunan-infrastruktur-masif-digencarkan-di-cilacap/ "Untuk tahun ini periode Januari - Mei 2022 nilainya baru Rp 15 miliar. Karena memang aktivitas nelayan terhambat karena faktor cuaca buruk," kata dia. Dengan potensi tersebut, pihaknya berharap ke depan bisa melakukan mengekspor secara mandiri. Namun demikian, masih membutuhkan dukungan sarana dan prasarana untuk mewujudkannya.(ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: