Jembatan Ambruk di Cilacap Akibatkan 21 Keluarga Terisolir

Jembatan Ambruk di Cilacap Akibatkan 21 Keluarga Terisolir

NEKAT : Beberapa orang nekat menyeberang jembatan yang ambruk dengan bantuan bambu meski cukup berbahaya, Senin (27/6). (JULIUS/RADARMAS) CILACAP - Sebuah jembatan penghubung grumbul Cingkangkareng dengan jalan desa Sindangbarang, Kecamatan Karangpucung ambruk diterjang banjir pada Minggu (26/06) malam. Akibat kejadian tersebut sebanyak 21 KK terisolir. Menurut Kepala Desa Sindangbarang Rusilam, kejadian diperkirakan sekitar pukul 21.00, karena curah hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama, mengakibatkan debit air naik dengan membawa material-material padat. "Itu mengakibatkan pilar utama jembatan tidak mampu menahan akhirnya ambruk," jelasnya kepada Radarmas, Senin (27/6). Jembatan sepanjang 23 meter dengan lebar 3 meter tersebut, berdiri di atas aliran Sungai Dermaji yang merupakan akses utama bagi warga grumbil Cingkangkareng untuk beraktifias. Saat ini Pemdes sedang mengupayakan jalan alternatif lain bagi 69 warga yang 16 diantaranya adalah pelajar yang saat ini terisolir. "Kita sedang upayakan alternatif jalan lain, ada jembatan lain cuma untuk lewat harus melalui perkebunan. Bisa dipake untuk sementara meski harus memutar lebih jauh," lanjut Rusilam. Untuk saat ini pihaknya sudah berkordinasi dengan lembaga terkait untuk langkah selanjutnya. Diharapkan segera ada tindak lanjut sehingga aktifitas warga bisa kembali seperti semula. https://radarbanyumas.co.id/update-kondisi-tiga-dusun-di-bantarsari-yang-terendam-banjir-ketinggian-air-sekitar-30-cm/ "Kita sudah laporkan ke lembaga terkait, tadi pagi sudah ada peninjauan ke lokasi dan semoga ada tindak lanjut," pungkasnya. Pembangunan jembatan tersebut awalnya dilakukan secara swadaya oleh Pemdes Sindangbarang. Kerugian ambruknya jembatan tersebut sekitar Rp 750 juta. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: