Lima Kecamatan di Cilacap Terkepung Bencana

Lima Kecamatan di Cilacap Terkepung Bencana

BANJIR : Warga berjalan di area banjir. Terlihat air di tanggul sungai tumpah hingga ke jalan, Senin (27/6). Bawah, air menggenangi halaman masjid di Desa Cijeruk, Senin (27/6). (CAMAT BANTARSARI UNTUK RADARMAS) CILACAP - Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kabupaten Cilacap, sejak Minggu (26/6) siang hingga malam hari, menyebabkan wilayah Kabupaten Cilacap dikepung bencana banjir, tanah longsor dan angin. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi mengatakan, sedikitnya ada lima kecamatan yang terdampak bencana alam. "Memang pada Minggu siang kemarin terjadi hujan lebat di sebagian wilayah Cilacap, ini mengakibatkan bencana alam banjir, tanah longsor," kata dia, Senin (27/6). Dijelaskan, banjir terjadi di Desa Citepus dan Desa Prapagan Kecamatan Jerulegi, Desa Kalijeruk Kecamatan Kawunganten, Desa Cisuru Kecamatan Cipari, Desa Cikedondong dan Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari dan Kecamatan Sidareja. "Untuk di Kecamatan Sidareja karena banyak sampah yang tersangkut di pilar jembatan sehingga arus air terhambat dan air meluap," kata dia. Menurutnya, luapan air Sungai Cidurian di Desa Tinggarjaya sempat menggenangi ruas Jalan Raya Sidareja-Cipari sepanjang kurang lebih 4 kilometer, dengan tinggi genangan berkisar 30-40 sentimeter, sehingga arus lalu lintas mengalami hambatan. Sementara luapan Sungai Cikalong dan Sungai Citengah menggenangi Jalan Puteran yang berada di belakang Puskesmas Sidareja dengan kedalaman 5-20 sentimeter, Jalan Panembahan Cisagu Desa Sidareja berkisar 5-20 sentimeter. Laman Berikutnya BANJIR : Warga berjalan di area banjir. Terlihat air di tanggul sungai tumpah hingga ke jalan, Senin (27/6). Bawah, air menggenangi halaman masjid di Desa Cijeruk, Senin (27/6). (CAMAT BANTARSARI UNTUK RADARMAS) "Untuk saat ini kondisi air sudah surut, namun memang ada beberapa pemukiman yang masih tergenang," kata dia. Sementara banjir di Desa Citepus dan Prapagan, Jeruklegi mengenangi pemukiman setinggi 20 sentimeter. Begitupun di Desa Cisuru Kecamatan Cipari ketinggian air sekitar 30 sentimeter dan mengakibatkan 36 KK terdampak serta 3 hektare sawah warga terendam. Sedangkan di Kawunganten, hujan menyebabkan Sungai Kawunganten dan Sungai Cigombong meluap karena tidak dapat menampung debit air yang tinggi. Sehingga berakibat banjir yang menggenangi ke pemukiman warga dan masuk ke rumah, dengan ketinggian mencapai sekitar 120 sentimeter. "Di Dusun Tegalanyar Desa Kalijeruk, ada 330 jiwa yang terdampak. Ketinggian air di dusun ini sekitar 100 sentimeter. Di Dusun Kubang Kalijeruk 280 jiwa terdampak dan ketinggian air 90 sentimeter. Namun sudah mulai surut, warga yang terdampak ini mengungsi ke rumah sanak saudara," ujar Wijonardi. Sedangkan di Kecamatan Bantarsari, hujan menyebabkan Sungai Cihaur rmeluap. Akibatnya, tiga dusun di Desa Cikendong Kecamatan Bantarsari tergenang banjir. "Untuk yang terkena banjir di Dusun Kedung Salam ada 4 RT. Dusun Liung Gunung ada 4 RT dan di Dusun Bojong Gedang yang terdampak 2 RT. Ketinggian air saat malam hari sekitar 40 cm sampai 120 cm," ujarnya. Dia mengatakan, ada sekitar 698 jiwa terdampak akibat banjir dan sekitar 500 jiwa mengungsi ke tempat sanak saudaranya maupun rumah tetangga yang tinggi. Laman Berikutnya BANJIR : Warga berjalan di area banjir. Terlihat air di tanggul sungai tumpah hingga ke jalan, Senin (27/6). Bawah, air menggenangi halaman masjid di Desa Cijeruk, Senin (27/6). (CAMAT BANTARSARI UNTUK RADARMAS) "Untuk kondisi terkini pagi ini kondisi air mulai surut sekitar 30 cm, cuma dikhawatirkan karena masih gerimis bisa naik lagi," ujarnya. Untuk banjir hingga kini masih melakukan pendataan kerugian dan kerusakan lainnya. "Saat ini, tim di lokasi untuk terus melakukan pemantauan dan bantuan warga. Kita juga menyediakan dapur umum di lokasi banjir," kata Wijonardi. Wijornadi mengatakan, untuk bencana tanah longsor, terjadi di Dusun Binangun RT 02 RW 03 Desa Tayem Kecamatan Karangpucung. Tebing setinggi 15 meter longsor dan menutup akses jalan lingkungan tersebut. "Akses jalan tertutup total dan tidak bisa di lalui kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4. Kemudian empat rumah warga di Dusun Binangun RT 02 RW 03 Desa Tayem terancam longsoran tersebut," jelas Wijornardi. Tanah longsor juga terjadi di Dusun Cikondang RT 01 RW 01 dan RT 02 RW 01 Desa Panimbang Kecamatan Cimanggu. Di Dusun Cikondang RT 01 RW 01 tebing dengan tinggi 30 meter menimpa bagian dapur milik H. Jaidin (78), kerugian ditaksir mencapai Rp 21 juta. Sementara tanah longsor di Dusun Cikondang RT 02 RW 01 mengakibatkan rumah milik Ruswanto mengalami kerusakan pada bagian belakang rumah, bahkan menimbulkan korban jiwa. Watinem (67) mengalami luka memar pada bagian kaki, paha dan pipi karena tertimbun tanah longsor setinggi dada korban. "Kami meminta masyarakat di wilayah rawan bencana tetap waspada, karena masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," kata Wijonardi. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: