Geruduk Kantor Desa Sambil Bawa Keranda Mayat, Warga Nusajati Sampang Desak Kades Mundur

Geruduk Kantor Desa Sambil Bawa Keranda Mayat, Warga Nusajati Sampang Desak Kades Mundur

BENTUK PROTES : Warga protes penyelenggaraan Pemdes dengan membawa keranda mayat. ISTIMEWA CILACAP - Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Silaturahmi, Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Nusajati (FSKMPDN) Kecamatan Sampang, menggeruduk kantor desa setempat, Rabu (25/5). Mereka memprotes dan kecewa terhadap kinerja pemerintah desa yang dinilai kurang tepat. Adapun sebagai bentuk protes, mereka membawa keranda mayat bertuliskan 'masih berlaku'. Perwakilan FSKPDN, Darto menjelaskan, terkait isu yang berkembang pihaknya menemukan beberapa kejanggalan dalam pengelolaan aset keuangan desa kemudian terkait tanah bengkok. "Ada dugaan penyimpangan di beberapa titik, tuntutannya apabila memang terjadi penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran di dalam memutuskan kebijakan Pemerintah Desa Nusajati dan merugikan kas masyarakat, maka wajib dikembalikan seberapapun besarannya," ujarnya. Temuan lain dari FSKPDN seperti adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam hal pelayanan pemerintahan desa, di antaranya dugaan pungli terhadap peserta yang lolos penjaringan perangkat desa, mutasi wajib pajak yang dipungut biaya, penarikan biaya PTSL, dan penjualan mobil desa tanpa lelang. https://radarbanyumas.co.id/geruduk-kantor-desa-warga-desa-ori-kebumen-minta-sekdes-mundur/ Selain itu, terkait dengan pelaksanaan pembangunan dinilai tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), serta pengangkatan struktur manajerial BUMDes tanpa SOP dan tidak transparan. BENTUK PROTES : Warga protes penyelenggaraan Pemdes dengan membawa keranda mayat. ISTIMEWA Apabila dugaan-dugaan tersebut terbukti maka selaku Kepala Desa Nusajati sekaligus sebagai penanggungjawab atas peraturan yang berlaku serta penggunaan anggaran Desa, maka FSKPDN menganggapnya tidak kompeten untuk memimpin Desa Nusajati. "Jika dugaan tersebut terbukti maka kami menuntut untuk mengundurkan diri dengan legowo, jiwa besar, saya yakin beliau seorang demokratis sejati. Apabila terjadi adanya pelanggaran hukum kita serahkan kepada yang berwenang," lanjut Darto. Sementara itu Kepala Desa Nusajati, Suparno saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya menyerahkan permasalahan sepenuhnya kepada tim. Sedangkan terkait dengan isu yang disangkakan, menurutnya itu hak masing-masing. "Hak mereka untuk berpendapat, tapi harus pakai adab, saya siap dikritik dan siap dinilai, mari kita ikuti sesuai aturan, harapannya menjadi lebih baik," kata Suparno. (jul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: