Melihat Tradisi Habis Lebaran Anak Putu Kalikudi Cilacap: Jaga Tradisi 'Pudunan', Bentuk Syukur Atas Nikmat

Melihat Tradisi Habis Lebaran Anak Putu Kalikudi Cilacap: Jaga Tradisi 'Pudunan', Bentuk Syukur Atas Nikmat

JAGA TRADISI : Anak putu siapkan ubo rampe untuk dibawa ke Daun Lumbung. RAYKA/RADARMAS CILACAP - Setiap habis lebaran, masyarakat Islam Kejawen di Desa Kalikudi Cilacap menggelar sebuah tradisi yang dinamakan 'Pudunan'. Ritual ini dilakukan sebagai penutup rangkaian ritual Bulan Sadran, Puasa dan Syawal dengan melaksanakan ritual bekten atau ziarah ke Pesanggrahan Daun Lumbung, Cilacap Selatan. Sebelum tradisi itu dimulai, mereka akan melakukan prosesesi Dandan. Dandan merupakan ritual penganut Islam Kejawen untuk mempersiapkan bahan-bahan makanan mentah yang akan dibawa menuju Daun Lumbung. Para pria tampak membawa bambu dan kemudian membelahnya tipis-tipis agar bisa dijadikan tali-temali. Sementara itu kaum perempuan menyiapkan bahan-bahan mentah yang hendak dibawa. Tetua Adat Tradisi Anak Putu (ATAP) Kalikudi, Kunthang Sunardi mengatakan, ritual Pudunan kali ini masih dilakukan sesuai aturan protokol kesehatan. https://radarbanyumas.co.id/jaga-tradisi-anak-putu-kalikudi-ritual-punggahan-ke-jatilawang-banyumas/ Jadi, tidak semua anak putu yang berangkat ke Duan Lumbung atau hanya perwakilan saja. JAGA TRADISI : Anak putu siapkan ubo rampe untuk dibawa ke Daun Lumbung. RAYKA/RADARMAS "Tahun ini masih belum jalan, masih menggunakan kendaraan. Yang berangkat juga hanya perwakilan, tidak semua anak putu. Ada sekitar 40 anak putu di masing-masing Pasemuan," ujarnya, Kamis (12/5). Kuntang menjelaskan, sesampainya di Daun Lumbung, mereka menggelar prosesi acara Pudunan. Di antara prosesi itu adalah selametan di Pasemuan dan ziarah di makam Panembahan Daun Lumbung. "Sesampainya di tempat asal, para Kiai Kunci akan menerima kedatangan mereka di tempat ibadah yang telah ditetapkan, dan kemudian melakukan ritual," jelas Kunthang. Sementara itu, anak putu akan melakukan ritual kepungan atau selamatan di Pasemuan Daun Lumbung. Kepungan yang dimasak merupakan bekal anak putu yang dibawa dari Kalikudi. "Setelah ritual bekten bakal ada ritual kepungan. Makanan dimasak oleh anak putu perempuan. Bekal yang dibawa kemarin itu yang dimasak. Ini sebagai bentuk syukur kita atas pemberian nikmat dari yang kuasa," kata dia. Setelah prosesi berakhir, para peserta akan kembali ke Kalikudi. "Setelah itu barulah mereka dapat pulang ke rumah masing-masing," ujarnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: