Tim PVMBG Kaji Retakan Tanah Kutabima

Tim PVMBG Kaji Retakan Tanah Kutabima

GOTONG ROYONG : Warga Kutabima memasang papan di tanah yang masuk area tanah retak. Potensi Longsor dan Banjir Bandang CILACAP - Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Geologi Bandung melakukan penelitian terkait retakan tanah akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Kutabima Kecamatan Cimanggu. Kalak BPBD Cilacap, Wijonardi melalui Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Cilacap, Gatot Arief Widodo mengatakan, penelitian dilakukan pada retakan tanah di area tebing bagian atas longsor. "Berdasar hasil kajian, longsoran di titik paling timur masih potensi terjadinya longsor dan banjir bandang," kata dia, Selasa (12/4). Arief mengatakan, poin utama dari pengkajian tim PVMBG yakni akan dilakukan relokasi namun tidak semua pemilik rumah akan di relokasi. "Relokasi akan dilakukan pada zona bahaya saja yang nantinya siapa yang akan terpilih yang harus di relokasi," kata dia. Arief mengatakan, sementara waktu masyarakat diminta tetap bertahan dipengungsian sampai dengan dikeluarkanya hasil kajian secara tertulis oleh Tim PVMBG. https://radarbanyumas.co.id/tim-pvmbg-bandung-kaji-kondisi-tanah-longsor-di-kutabima/ GOTONG ROYONG : Warga Kutabima memasang papan di tanah yang masuk area tanah retak. "Hasil penelitian akan segera keluar, karena juga untuk tindak lanjut berikutnya," katanya. Selain itu, lanjut Arief, Tim PVMBG juga menyarankan untuk mengubah lahan pertanian di atas tebing yang berpotensi longsor dari pertanaian basah atau sawah menjadi lahan pertanaian kering. Dan tidak membuat kolam kolam di daerah tersebut. "Untuk saat ini warga yang masih mengungsi masih sekitar 100 orang. Juga sudah dilakukan pembuatan jembatan darurat dengan menggunakan kayu dititik 1, supaya memudahkan kendaraan melintas," kata Arief. Masyarakat diminta untuk memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai salah satu indikator agar masyarakat lebih waspada terhadap memungkinkan terjadinya longsor. "Tim PVMBG menghimbau agar ketika hujan turun masyarakat yang berada dalam zona rawan untuk segera mencari tempat yang aman," ujar Arief. (ray) https://radarbanyumas.co.id/dahulu-lokasi-bencana-tanah-bergerak-kini-jadi-kampung-warna/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: