Ajak warga Sadar Lingkungan, Tim KKN UNS Angkat Potensi Mangrove

Ajak warga Sadar Lingkungan, Tim KKN UNS Angkat Potensi Mangrove

PEDULI: Mahasiswa KKN kelompok 144 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengangkat potensi pohon mangrove di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah, Cilacap. CILACAP – Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal akan berpengaruh pada kelestarian dan pengembangan daerah. Hal itu yang memicu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 144 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk mengangkat potensi pohon mangrove dalam program kerja mereka. Selama 45 hari, kelompok ini berada di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah, Cilacap untuk melaksanakan program KKN periode Januari – Februari 2022. Salah satunya adalah kegiatan Pelatihan Pembibitan dan Penanaman Mangrove Tancang yang ditujukan kepada siswa sekolah dasar. Kegiatan yang dilaksanakan di Konservasi Mangrove Jagapati ini diisi dengan penjelasan variasi mangrove di lingkungan dan praktik menanam bibit mangrove. “Tujuannya untuk menanamkan pemahaman kepada anak-anak bahwa hutan mangrove itu penting. Karena selain kita memanfaatkannya, kita juga harus mengembalikan habitatnya kembali,” terang Titis Suparwarti selaku penanggung jawab kegiatan pelatihan saat ditemui pada Kamis (3/3/2022). Tanaman mangrove di Kutawaru selain bermanfaat untuk menahan arus air laut juga dikembangkan dalam produksi Batik Kutawaru. Batik ini mengangkat mangrove sebagai corak dan pewarnanya. PEDULI: Mahasiswa KKN kelompok 144 dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengangkat potensi pohon mangrove di Kelurahan Kutawaru, Cilacap Tengah, Cilacap. Semua bagian dari tanaman mangrove dapat diolah menjadi pewarna alam, mulai dari daun, buah, batang, hingga akarnya. warna yang dihasilkan oleh tanaman mangrove ini adalah warna gelap, seperti warna hitam, coklat, abu-abu, merah tua, dan hijau tua. Kelompok KKN 144 UNS juga mengangkat potensi Batik Kutawaru dalam dua program kerja. Keduanya difokuskan pada edukasi dan pendampingan pemasaran e-comerce. Program edukasi batik dilakukan dengan memberikan pemahaman mengenai Batik Kutawaru yang kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan Batik Kutawaru. "Saya kalau ada yang mau belajar membatik, senang. Soalnya jadi tahu kalau membuat batik itu tidak mudah dan jadi bisa lebih menghargai," papar Titing Budiarti, pemilik UMKM Batik Leksana Jaya Kutawaru saat ditemui di showroomnya pada Jumat (25/2). Kutawaru merupakan kelurahan di Kabupaten Cilacap yang mempunyai sumber daya alam berupa hutan mangrove di wilayah segara anakan. Luas ekosistem hutan mangrove mencapai 1.645,2 Ha atau 54% dari total area Kelurahan Kutawaru. Sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. "Dengan adanya kegiatan KKN ini, kami berharap dapat memberikan hal yang bermanfaat untuk masyarakat Kutawaru," tegas Ade Rizky Mubarok selaku ketua kelompok KKN 144. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: