Ekspor Pertanian Melalui Karantina Cilacap Naik 115 Persen

Ekspor Pertanian Melalui Karantina Cilacap Naik 115 Persen

INSERT : Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Dwi Astuti Yuniasih CILACAP-Pandemi Covid-19 dua tahun terakhir tidak cukup mempengaruhi realisasi ekspor di wilayah eks Kerasidenan Banyumas hingga Kabupaten Kebumen. Data Karantina Pertanian Cilacap menyebutkan, relisasi ekspor melalui Karantina Pertanian Cilacap cenderung naik hingga 100 persen. Realisasi ekspor melalui catatan Karantina Pertanian Cilacap pada tahun 2021 mencapai Rp 1.153.724.528.531. Itu jauh lebih tinggi dari tahun 2021 yang sebesar Rp 578.651.310.112, dan tahun 2019 sebesar Rp 579.135.562.795. Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Dwi Astuti Yuniasih menyampaikan, komoditas ekspor pertanian yang melalui Cilacap masih didominasi komoditas pertanian. Mulai dari sarang burung walet, jenitri, kayu olahan, gula kelapa, tanaman hias, daun ketapang, kayu manis, beras jagung, kemenyan, kemiri, gula semut, kapulaga, dan beberapa komoditas lainnya. "Ekspor di era pandemi malah cenderung meningkat. Jadi kita tetap melakukan tugas seperti biasa, meski di era pandemi," kata Dwi setelah kegiatan Public Hearing Sistem Pelayanan Publik Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, di Fave Hotel, Selasa (22/2). https://radarbanyumas.co.id/stop-ekspor-bahan-mentah-pemerintah-kejar-perkembangan-industri-bernilai-tambah/ Ekspor komoditas melalui Karantina Pertanian Kelas I Cilacap pada tahun 2021 lalu menurut dia sudah melampaui target yang ditetapkan. Yakni ada peningkatan sampai 115 persen. Ekspor komoditas gula kelapa masih cukup banyak, mengingat di wilayah Banyumas dan sekitarnya perajin gula kelapa hampir di setiap daerah ada. Komoditas lain adalah kayu, disusul ekspor tanaman hias yang terus naik setiap tahunya. Tujuan negara ekspor produk pertanian yang melalui Cilacap sebagian menyasar pasar Amerika, Eropa, dan di Asia mayoritas adalah China. "Untuk yang di Asia mayoritas ke China," tambah dia. Perwakilan Ombudsman Jateng Tri Lindawati mengatakan, sebagai pengawas eksternal meminta Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap bisa mempertahankan kinerja di era pandemi saat ini. "Secara simultan Stasiun Karantina Pertanian harus bisa merawat komunikasi dengan stakeholder. Ini poin penting, karena segala hal bisa menjadi masalah ketika komunikasi tidak baik," kata dia. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: